
Jokowi Persiapkan New Normal, Rupiah Malah Terburuk di Asia
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 May 2020 16:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (26/5/2020) saat mayoritas mata uang utama Asia justru sedang menguat. Sentimen pelaku pasar sedang bagus pada hari ini, selain itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga bersiap memutar kembali perekonomian dengan mempersiapkan hidup new normal.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,31% ke Rp 14.725/US$. Depresiasi semakin membesar hingga 0,54% ke US$ 14.760/US$, yang menjadi level terlemah intraday. Rupiah berhasil memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan hari ini di level Rp 14.730/US$ melemah 0,34% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Mayoritas mata uang Asia menguat melawan dolar AS hari ini, hanya rupiah dan yen Jepang yang melemah, yuan China juga melemah tipis nyaris stagnan, tetapi di awal perdagangan sempat menguat.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hingga pukul 15:20 WIB.
Tidak seperti mata uang Asia lainnya, yen Jepang merupakan mata aset aman (safe haven) yang permintaannya akan meningkat ketika sentimen pelaku pasar memburuk. Sementara saat sentimen membaik, yen menjadi kurang menarik, dan nilainya akan melemah.
Itu artinya pada hari ini sentimen pelaku pasar cukup bagus, rupiah seharusnya bisa menguat tetapi malah melemah pada hari ini.
Sepanjang pekan lalu nilai tukar rupiah menguat lebih dari 1% Rp 14.680/US$ di pekan ini, dan berada di level terkuat sejak 13 Maret. Perdagangan di pekan ini terbilang pendek, hanya tiga kali, Senin-Rabu, dan rupiah mampu menyapu bersih semua perdagangan.
Setelahnya, perdagangan dalam negeri libur Hari Raya Idul Fitri hingga Senin (25/5/2020) kemarin, dan baru akan aktif lagi pada hari ini.
Rupiah sebenarnya sudah dalam tren menguat sejak awal April, total penguatan yang dibukukan nyaris 10% hingga perdagangan Rabu (20/5/2020) lalu.
Penguatan tajam tersebut dan posisi rupiah di level terkuat lebih dari 2 bulan membuatnya diterpa profit taking yang membuatnya melemah.
Dari dalam negeri, Presiden Jokowi untuk kesekian kalinya menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan berbagai cara agar Indonesia siap untuk menuju ke sebuah era kehidupan baru (new normal) bersama virus corona baru penyebab Covid-19.
Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal.
"Saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan kita menuju ke sebuah tatanan baru ke sebuah normal yang baru," katanya, Selasa (26/5/2020).
Dengan tatanan kehidupan normal baru, roda perekonomian bisa kembali diputar meski dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Kembali diputarnya roda perekonomian tentunya menjadi kabar bagus, sayangnya masih melemah akibat aksi ambil untung.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,31% ke Rp 14.725/US$. Depresiasi semakin membesar hingga 0,54% ke US$ 14.760/US$, yang menjadi level terlemah intraday. Rupiah berhasil memangkas pelemahan dan mengakhiri perdagangan hari ini di level Rp 14.730/US$ melemah 0,34% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Mayoritas mata uang Asia menguat melawan dolar AS hari ini, hanya rupiah dan yen Jepang yang melemah, yuan China juga melemah tipis nyaris stagnan, tetapi di awal perdagangan sempat menguat.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hingga pukul 15:20 WIB.
Tidak seperti mata uang Asia lainnya, yen Jepang merupakan mata aset aman (safe haven) yang permintaannya akan meningkat ketika sentimen pelaku pasar memburuk. Sementara saat sentimen membaik, yen menjadi kurang menarik, dan nilainya akan melemah.
Itu artinya pada hari ini sentimen pelaku pasar cukup bagus, rupiah seharusnya bisa menguat tetapi malah melemah pada hari ini.
Sepanjang pekan lalu nilai tukar rupiah menguat lebih dari 1% Rp 14.680/US$ di pekan ini, dan berada di level terkuat sejak 13 Maret. Perdagangan di pekan ini terbilang pendek, hanya tiga kali, Senin-Rabu, dan rupiah mampu menyapu bersih semua perdagangan.
Setelahnya, perdagangan dalam negeri libur Hari Raya Idul Fitri hingga Senin (25/5/2020) kemarin, dan baru akan aktif lagi pada hari ini.
Rupiah sebenarnya sudah dalam tren menguat sejak awal April, total penguatan yang dibukukan nyaris 10% hingga perdagangan Rabu (20/5/2020) lalu.
Penguatan tajam tersebut dan posisi rupiah di level terkuat lebih dari 2 bulan membuatnya diterpa profit taking yang membuatnya melemah.
Dari dalam negeri, Presiden Jokowi untuk kesekian kalinya menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan berbagai cara agar Indonesia siap untuk menuju ke sebuah era kehidupan baru (new normal) bersama virus corona baru penyebab Covid-19.
Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal.
"Saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan kita menuju ke sebuah tatanan baru ke sebuah normal yang baru," katanya, Selasa (26/5/2020).
Dengan tatanan kehidupan normal baru, roda perekonomian bisa kembali diputar meski dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Kembali diputarnya roda perekonomian tentunya menjadi kabar bagus, sayangnya masih melemah akibat aksi ambil untung.
Next Page
Vaksin Virus Corona buat Pasar Ceria
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular