
Jepang Cabut Status Darurat Corona, Yen Jadi Perkasa
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 May 2020 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen (JPY) menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (26/5/2020) setelah Pemerintah Jepang mencabut status darurat virus corona di beberapa perfektur.
Pada pukul 9:35 WIB, JPY 1 setara Rp 136,54, yen menguat 0,19% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Namun, yen justru melemah 0,15% melawan dolar AS ke 107,85/US$, sebabnya selain mencabut status darurat virus corona, pemerintah Jepang juga berencana menggelontorkan stimulus tambahan.
Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Senin kemarin mencabut status darurat virus corona di Tokyo dan 4 perfektur lainnya setelah penambahan jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) mengalami penurunan. Tetapi Abe menegaskan, status darurat bisa kembali diterapkan jika kembali terjadi peningkatan penambahan kasus Covid-19.
Pada 14 Mei lalu, Abe juga mencabut status darurat virus corona di perfektur lainnya, artinya Jepang kini sudah mulai melonggarkan kebijakan social distancing. Roda perekonomian di Jepang perlahan kembali berputar, dan tentunya menjadi kabar bagus setelah mengalami resesi teknikal di kuartal I-2020 lalu.
Pada pekan lalu, data dari Pemerintah Jepang hari ini menunjukkan di kuartal I-2020 PDB Jepang mengalami kontraksi alias minus 0,9% quarter-on-quarter (QoQ), sementara secara year-on-year (YoY) minus 3,4%.
Jepang kini resmi mengalami resesi teknikal akibat PDB minus dalam dua kuartal beruntun secara QoQ. Di kuartal IV-2019 lalu, PDB Jepang minus 1,9% QoQ, dan di kuartal sebelumnya stagnan 0%.
Guna menanggulangi Covid-19 dan membantu perekonomian, Pemerintah Jepang sudah menggelontorkan stimulus senilai 200 triliun yen (US$ 1,86 triliun).
Harian Nikkei melaporkan pemerintah Jepang kini berencana menambah stimulus lagi senilai100 triliun yen (US$ 930) miliar.
Pencabutan status darurat virus corona, dan penambahan stimulus membuat sentimen pelaku pasar kembali ceria yang tercermin dari menguatnya bursa saham Asia hari ini. Akibatnya, daya tarik yen sebagai aset aman (safe haven) menurun, dan melemah melawan dolar AS.
Tetapi melawan rupiah, yen masih perkasa, apalagi melihat posisinya di level terendah sejak 16 Maret, sehingga memicu aksi ambil untung (profit taking) pada rupiah yang membuat yen menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada pukul 9:35 WIB, JPY 1 setara Rp 136,54, yen menguat 0,19% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Namun, yen justru melemah 0,15% melawan dolar AS ke 107,85/US$, sebabnya selain mencabut status darurat virus corona, pemerintah Jepang juga berencana menggelontorkan stimulus tambahan.
Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Senin kemarin mencabut status darurat virus corona di Tokyo dan 4 perfektur lainnya setelah penambahan jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) mengalami penurunan. Tetapi Abe menegaskan, status darurat bisa kembali diterapkan jika kembali terjadi peningkatan penambahan kasus Covid-19.
![]() A station passageway is crowded with commuters wearing face mask during a rush hour Tuesday, May 26, 2020, in Tokyo. Japanese Prime Minister Shinzo Abe lifted a coronavirus state of emergency in Tokyo and four other remaining prefectures on Monday, May 25, ending the declaration that began nearly eight weeks ago. (AP Photo/Eugene Hoshiko) |
Pada 14 Mei lalu, Abe juga mencabut status darurat virus corona di perfektur lainnya, artinya Jepang kini sudah mulai melonggarkan kebijakan social distancing. Roda perekonomian di Jepang perlahan kembali berputar, dan tentunya menjadi kabar bagus setelah mengalami resesi teknikal di kuartal I-2020 lalu.
Pada pekan lalu, data dari Pemerintah Jepang hari ini menunjukkan di kuartal I-2020 PDB Jepang mengalami kontraksi alias minus 0,9% quarter-on-quarter (QoQ), sementara secara year-on-year (YoY) minus 3,4%.
Jepang kini resmi mengalami resesi teknikal akibat PDB minus dalam dua kuartal beruntun secara QoQ. Di kuartal IV-2019 lalu, PDB Jepang minus 1,9% QoQ, dan di kuartal sebelumnya stagnan 0%.
Guna menanggulangi Covid-19 dan membantu perekonomian, Pemerintah Jepang sudah menggelontorkan stimulus senilai 200 triliun yen (US$ 1,86 triliun).
Harian Nikkei melaporkan pemerintah Jepang kini berencana menambah stimulus lagi senilai100 triliun yen (US$ 930) miliar.
Pencabutan status darurat virus corona, dan penambahan stimulus membuat sentimen pelaku pasar kembali ceria yang tercermin dari menguatnya bursa saham Asia hari ini. Akibatnya, daya tarik yen sebagai aset aman (safe haven) menurun, dan melemah melawan dolar AS.
Tetapi melawan rupiah, yen masih perkasa, apalagi melihat posisinya di level terendah sejak 16 Maret, sehingga memicu aksi ambil untung (profit taking) pada rupiah yang membuat yen menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular