
Transaksi Pertama Setelah Lebaran, Begini Gerak IHSG
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 May 2020 08:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Kembali meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China kembali menimbulkan ketidakpastian yang tinggi di tengah pandemi Covid-19. Sentimen ini masih akan mempengaruhi pasar saham global, termasuk bursa saham domestik.
Pada perdagangan di hari terakhir pekan sebelum Libur Lebaran kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan berakhir di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,05% ke posisi 4.545,95 poin pada Rabu (20/5/2020).
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 40,41 triliun karena adanya crossing pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), Rp 33,66 triliun. Sebanyak 7,17 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 472,799 kali.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam riset hariannya mengungkapkan, pandemi Covid-19 menjadi ancaman paling parah terhadap perekonomian Amerika Serikat. Sebab itu, The Federal Reserve, bank sentral AS prihatin dengan kejadian saat ini terutama dengan meningkatnya risiko terhadap stabilitas keuangan.
"Dampak pandemi ini menyebabkan ketidakpastian yang luar biasa dan telah memberikan risiko yang cukup besar terhadap kegiatan perekonomian dalam jangka mengengah dan panjang," tulis Pilarmas, Selasa (26/6/2020).
Di sisi lain, Presiden Trump juga kembali menuangkan bensin di tengah memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dengan China setelah menyatakan China adalah negara yang berada di belakang terkait penyalahgunaan informasi dan propaganda terhadap AS dan Eropa.
Pilarmas memperkirakan, hari ini, IHSG akan melaju pada rentang 4.502 - 4.584.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang memprediksi, pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung pada perdagangan setelah Libur Lebaran ini di tengah tren arus modal keluar dari pasar saham Rp 27,61 triliun sejak awal tahun.
Selain itu, anjloknya sejumlah harga komoditas seperti emas dan nikel, berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Selasa ini di tengah terus meningkatnya jumlah korban yang terjangkiti dan tewas Covid-19 karena semakin meningkatnya ketidakpedulian masyarakat Indonesia selama liburan.
"IHSG diperkirakan bergerak pada level 4.499 - 4.579," kata Edwin Sebayang.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Pada perdagangan di hari terakhir pekan sebelum Libur Lebaran kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan berakhir di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,05% ke posisi 4.545,95 poin pada Rabu (20/5/2020).
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 40,41 triliun karena adanya crossing pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), Rp 33,66 triliun. Sebanyak 7,17 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 472,799 kali.
"Dampak pandemi ini menyebabkan ketidakpastian yang luar biasa dan telah memberikan risiko yang cukup besar terhadap kegiatan perekonomian dalam jangka mengengah dan panjang," tulis Pilarmas, Selasa (26/6/2020).
Di sisi lain, Presiden Trump juga kembali menuangkan bensin di tengah memanasnya hubungan dagang antara Amerika Serikat dengan China setelah menyatakan China adalah negara yang berada di belakang terkait penyalahgunaan informasi dan propaganda terhadap AS dan Eropa.
Pilarmas memperkirakan, hari ini, IHSG akan melaju pada rentang 4.502 - 4.584.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang memprediksi, pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung pada perdagangan setelah Libur Lebaran ini di tengah tren arus modal keluar dari pasar saham Rp 27,61 triliun sejak awal tahun.
Selain itu, anjloknya sejumlah harga komoditas seperti emas dan nikel, berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Selasa ini di tengah terus meningkatnya jumlah korban yang terjangkiti dan tewas Covid-19 karena semakin meningkatnya ketidakpedulian masyarakat Indonesia selama liburan.
"IHSG diperkirakan bergerak pada level 4.499 - 4.579," kata Edwin Sebayang.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular