Minggu Ini Finish di Zona Hijau, IHSG Minggu Depan Bagaimana?

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 May 2020 21:45
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terapresiasi sebesar 0,85% selama minggu berjalan. Berhasilnya IHSG finis di zona hijau sendiri tidak lepas dari lolosnya IHSG dari tumbangnya bursa di Asia pada perdagangan Jumat (22/5/2020) lalu karena IHSG libur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Kekhawatiran para investor akan turunnya IHSG ketika dibuka pada hari Selasa (26/5/20) imbas dari berita-berita buruk ini adalah hal yang wajar, apalagi belum ada berita baik yang muncul dalam 2 hari terakhir.

Tumbangnya bursa saham di kawasan Benua Kuning kemarin tidak lepas dari kabar bahwa Beijing siap mencanangkan undang-undang baru terkait keamanan Hong Kong. Aturan ini dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang protes baru dari para demonstran di Hong Kong.

Peraturan baru ini memudahkan Beijing untuk menindak para demonstran yang melakukan protes atas kekuasaan Partai Komunis China atau pemimpinnya Xi Jin Ping. Peraturan ini dibuat setelah terjadinya demonstrasi yang berlarut-larut sejak Juni tahun lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan AS akan bereaksi sangat keras apabila China tetap ngotot akan peraturan ini. Hal ini memicu konflik perang dagang ke tensi yang semakin parah.

Sebelumnya Nasdaq memperketat beberapa aturan yang sepertinya ditujukan untuk menyulitkan perusahaan dari China untuk melakukan penawaran perdana (IPO) di bursa saham Negeri Paman Sam.

Sehingga yang masih menjadi tajuk utama yang akan diperhatikan para pelaku pasar dalam seminggu kedepan masih seputar kembali panasnya tensi antara 2 negara dengan perekonomian terbesar di dunia yaitu AS dan China.

Dari dalam negeri. Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia kembali menembus rekor baru harian. Pada Kamis kemarin (21/5/2020), jumlah pasien baru virus corona bertambah 973 orang atau nyaris 1.000 orang dan merupakan rekor tertinggi harian.

Sedangkan di hari Sabtu (23/5/2020) jumlah pasien positif virus yang menyukai kerumunan ini tidak kalah banyak yaitu bertambah 949 pasien. Hal ini menunjukkan belum menangnya Indonesia dalam menghadapi virus Corona.

Kenaikan ini pasti membuat panik para pelaku pasar terhadap rencana The New Normal yang sudah disiapkan oleh Badan usaha Milik Negara (BUMN) yaitu karyawan yang masih muda sudah diperkenankan masuk pada Senin 25 Mei 2020.

Bukan tidak mungkin gelombang kedua virus nCov-19 di Indonesia akan lebih parah dari gelombang pertama apabila ketika gelombang pertama belum selesai saja Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dilonggarkan.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA



(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular