Corona, Ini Saham Terbanyak Diborong & Diobral Investor Asing

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 May 2020 17:14
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil terapresiasi sebesar 0,85% selama minggu berjalan. Kesuksesan IHSG finis di zona hijau sendiri tidak lepas dari lolosnya IHSG dari tumbangnya bursa di Asia pada Jumat (22/5/20) lalu karena IHSG libur menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Meskipun naik, niat investor Asing untuk menanamkan modalnya di bursa lokal masih belum terlihat. Selama seminggu terakhir ini jumlah dana asing yang keluar nilainya sangat fantastis yaitu Rp 2,7 triliun hanya di pasar reguler saja.

Apabila pasar sekunder juga dihitung maka angka ini naik hampir 2 kali lipat yaitu sebesar Rp 4,72 triliun.

Penjualan terbesar investor asing terjadi di sektor perbankan yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sahamnya dilego asing sebesar Rp 1,4 triliun dalam sepekan ini. Penjualan ini menyebabkan saham BBCA terdepresiasi sebesar 6,75% dalam seminggu ini.

Saham yang terbanyak ke dua yang dijual asing juga masih pada sektor yang sama yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sahamnya dijual sebanyak Rp 743 miliar dalam sepekan. Meskipun terjadi penjualan yang sangat masif saham BBRI mampu bertahan di zona hijau dalam sepekan terakhir, terapresiasi sebesar 0,4%.

Keluarnya investor asing dari saham perbankan tidak lepas dari isu bank jangkar (anchor bank). Sebelumnya isu ini muncul setelah OJK memperkenalkan mekanisme bantuan likuiditas bernama bank jangkar atau dalam aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun disebut dengan Bank Peserta. Bank-bank ini akan menjadi penyedia likuiditas bagi bank-bank yang mengalami masalah likuiditas akibat Covid-19.

Gaduhnya isu bank jangkar ini membuat Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani turut menjelaskan. Sang bendahara negara mengatakan Bank Jangkar akan menjadi bank yang menerima penempatan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mekanisme penempatan dana pemerintah ini masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Dalam hal ini pemerintah tidak mengambilalih dan tugas masing-masing lembaga sesuai dengan mandat Undang-Undang dari lembaga-lembaga tersebut tersebut dan empat-empatnya adalah komponen KSSK [Komite Stabilitas Sistem Keuangan]," kata Sri Mulyani dalam paparan virtual, di Jakarta, Senin (18/5/2020). 

Sri Mulyani juga menegaskan, dana yang ditempatkan pemerintah pada Bank Peserta dijamin oleh LPS. 

Sedangkan untuk saham yang paling banyak dibeli asing selama sepekan terakhir adalah saham PT Unilever Indonesia (UNVR) yang sahamnya dibeli asing sebanyak Rp 145 miliar. Meskipun dibeli asing tetap saja harga saham UNVR jatuh sebesar 2,42% selama seminggu terakhir.

Pembelian investor asing di saham UNVR tidak mengejutkan karena memang saham-saham di sektor consumer goods terkenal sebagai saham yang defensif dimana sektor ini kinerjanya dianggap akan tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Corona.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(trp/roy) Next Article IHSG Terkoreksi 0,39%, 5 Saham Big Cap Ini Jadi Biang Kerok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular