
Dilarang Mudik
Setelah Bandara Numpuk, Giliran 367 Ribu Mobil Keluar Jakarta
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 May 2020 06:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pekan lalu jagad sosial media diramaikan dengan penumpukan penumpang di bandara Seokarno-Hatta, setelah pemerintah memberikan izin terbang maskapai, kemarin arus kendaraan keluar Jakarta sempat ramai. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk mudik.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu mengakui ada kesalahan yang menyebabkan adanya penumpukan di bandara. Lalu pemerintah melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang dan Luhut sempat mengatakan tak ada lagi penumpukan penumpang pada hari ini
Kemarin, Operator jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melaporkan sebanyak 367.703 kendaraan meninggalkan Jakarta selama periode 17-21 Mei 2020 atau H-7 hingga H-3 lebaran. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk melakukan mudik lebaran tahun ini.
Jasa Marga menyebutkan, memang terjadi penurunan pergerakan kendaraan dari Jakarta menuju tiga arah dibanding dengan periode mudik lebaran di tahun lalu. Distribusi lalu lintas terjadi paling besar mencapai 39% dari arah timur atau ke arah Jawa.
Puluhan ribu kendaraan melewati gerbang tol Cikampek Utama 1 untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan gerbang tol Kalihurip Utama 1 untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.
Total jumlah kendaraan yang melewati kedua gerbang tol ini mencapai 142.911 kendaraan. Jumlah ini disebut turun 75% dari tahun lalu. Dengan rincian 78.013 kendaraan keluar dari Cikarang Utama 1 atau turun 81% dari tahun lalu dan 64.898 kendaraan keluar dari Kalihurip Utama 1 atau turun 58% dari tahun lalu.
Selanjutnya pergerakan kendaraan dari arah barat Jakarta melalui gernag tol Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang yang mendominasi 35% dari pergerakan kendaraan keluar dari Jakarta.
Jumlah ini disebutkan turun 43% dari periode tahun lalu atau hanya mencapai 128.051 kendaraan.
Selanjutnya dari arah selatan terjadi pergerakan sebanyak 26% dari total yang dicatat Jasa Marga. Jumlah kendaraan yang keluar dari arah ini sebanyak 96.741 kendaraan, turun sebesar 30% dari Lebaran tahun 2019. Pergerakan di titik ini yakni pergerakan lokal gerbang tol Ciawi Jalan Tol Jagorawi.
Adapun pergerakan kendaraan tertinggi terjadi pada H-4 lebaran dengan jumlah pergerakan sebanyak 87.377 kendaraan.
"Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19, dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran Tahun 2020. Selain itu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah," tulis keterangan tersebut, Jumat (22/5/2020).
Seperti diketahui, pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia terus bertambah. Kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengonfirmasi per Jumat (22/5/2020) pukul 12.00 WIB, kasus konfirmasi positif mencapai 20.796 orang. Jumlah ini bertambah 634 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
(hps/hps) Next Article Polri Berlakukan Buka-Tutup di Gerbang Tol Cikarang Barat
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu mengakui ada kesalahan yang menyebabkan adanya penumpukan di bandara. Lalu pemerintah melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang dan Luhut sempat mengatakan tak ada lagi penumpukan penumpang pada hari ini
Kemarin, Operator jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melaporkan sebanyak 367.703 kendaraan meninggalkan Jakarta selama periode 17-21 Mei 2020 atau H-7 hingga H-3 lebaran. Padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk melakukan mudik lebaran tahun ini.
Jasa Marga menyebutkan, memang terjadi penurunan pergerakan kendaraan dari Jakarta menuju tiga arah dibanding dengan periode mudik lebaran di tahun lalu. Distribusi lalu lintas terjadi paling besar mencapai 39% dari arah timur atau ke arah Jawa.
Total jumlah kendaraan yang melewati kedua gerbang tol ini mencapai 142.911 kendaraan. Jumlah ini disebut turun 75% dari tahun lalu. Dengan rincian 78.013 kendaraan keluar dari Cikarang Utama 1 atau turun 81% dari tahun lalu dan 64.898 kendaraan keluar dari Kalihurip Utama 1 atau turun 58% dari tahun lalu.
Selanjutnya pergerakan kendaraan dari arah barat Jakarta melalui gernag tol Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang yang mendominasi 35% dari pergerakan kendaraan keluar dari Jakarta.
Jumlah ini disebutkan turun 43% dari periode tahun lalu atau hanya mencapai 128.051 kendaraan.
Selanjutnya dari arah selatan terjadi pergerakan sebanyak 26% dari total yang dicatat Jasa Marga. Jumlah kendaraan yang keluar dari arah ini sebanyak 96.741 kendaraan, turun sebesar 30% dari Lebaran tahun 2019. Pergerakan di titik ini yakni pergerakan lokal gerbang tol Ciawi Jalan Tol Jagorawi.
Adapun pergerakan kendaraan tertinggi terjadi pada H-4 lebaran dengan jumlah pergerakan sebanyak 87.377 kendaraan.
"Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19, dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran Tahun 2020. Selain itu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah," tulis keterangan tersebut, Jumat (22/5/2020).
Seperti diketahui, pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia terus bertambah. Kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengonfirmasi per Jumat (22/5/2020) pukul 12.00 WIB, kasus konfirmasi positif mencapai 20.796 orang. Jumlah ini bertambah 634 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
(hps/hps) Next Article Polri Berlakukan Buka-Tutup di Gerbang Tol Cikarang Barat
Most Popular