
Kurs Dolar Singapura Turun 4 Hari ke Rp 10.325
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 May 2020 14:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski pasar dalam negeri libur, tetapi nilai tukar dolar Singapura melemah melawan rupiah di perdagangan pasar spot luar negeri Jumat (22/5/2020). Hingga hari ini dolar Singapura sudah melemah 4 hari beruntun dan berada di level terlemah dalam lebih dari 2 bulan terakhir.
Pada pukul 13:49 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.425,67, dolar Singapura melemah 0,28% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 13 Maret lalu. Selain itu rupiah juga menguat 4 hari beruntun.
Rupiah kini menuju penguatan dalam 6 dari 7 pekan terakhir melawan dolar Singapura, total penguatan selama periode tersebut sebesar lebih dari 9%.
Rupiah sedang mendapat momentum penguatan dari berkurangan defisit Transaksi Berjalan (Current Acoount Deficit/CAD).
Bank Indonesia (BI) pada Rabu (20/5/2020) melaporkan defisit transaksi berjalan kuartal I-2020 setara dengan 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2,8% PDB.
"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia. Defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," papar keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (20/5/2020).
Transaksi Berjalan menjadi faktor penting dalam mendikte laju rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabil, berbeda dengan pos transaksi finansial, komponen Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) lainnya, yang pergerakannya begitu fluktuatif karena berisikan aliran modal dari investasi portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Akibat CAD yang besar, pergerakan rupiah menjadi sangat rentan oleh keluar masuknya hot money sebagai sumber devisa. Ketika CAD menurun maka pasokan devisa di perekonomian nasional semakin membaik, yang menjadi modal bagi rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 13:49 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.425,67, dolar Singapura melemah 0,28% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 13 Maret lalu. Selain itu rupiah juga menguat 4 hari beruntun.
Rupiah kini menuju penguatan dalam 6 dari 7 pekan terakhir melawan dolar Singapura, total penguatan selama periode tersebut sebesar lebih dari 9%.
Bank Indonesia (BI) pada Rabu (20/5/2020) melaporkan defisit transaksi berjalan kuartal I-2020 setara dengan 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2,8% PDB.
"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia. Defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," papar keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (20/5/2020).
Transaksi Berjalan menjadi faktor penting dalam mendikte laju rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabil, berbeda dengan pos transaksi finansial, komponen Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) lainnya, yang pergerakannya begitu fluktuatif karena berisikan aliran modal dari investasi portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Akibat CAD yang besar, pergerakan rupiah menjadi sangat rentan oleh keluar masuknya hot money sebagai sumber devisa. Ketika CAD menurun maka pasokan devisa di perekonomian nasional semakin membaik, yang menjadi modal bagi rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular