Sudah Terpuruk, Apakah New Normal Bisa Selamatkan Emiten RI?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 May 2020 13:37
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyampaikan situasi pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan masuk ke era New Normal merupakan cara untuk menyelamatkan emiten dari keterpurukan karena terdampak virus corona (covid-19). Pelonggaran PSBB dijalankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan bisa membuat perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia beroperasi lagi.

Direktur Eksekutif AEI, Samsul Hidayat mengatakan, dampak pandemi Covid-19 telah mengguncang hampir seluruh sektor perekonomian tanah air yang sejurus kemudian berdampak pada terseok-seoknya arus kas perusahaan.

Meski pandemi belum akan selesai dalam waktu dekat, kata Mantan Direktur Penilaian Perusahaan BEI ini, kebijakan pelonggaran PSBB, dengan membuka perlahan aktivitas perekonomian dengan menjalankan protokol kesehatan dengan cermat dapat dilakukan.


Menurutnya, kondisi ekonomi yang sulit akibat pembatasan sosial juga sudah dirasakan oleh masyarakat, emiten maupun pemerintah, sehingga harus mengambil langkah yang tepat untuk dapat hidup berdamai dengan Covid-19, selagi vaksin dan obat belum ditemukan.

"Kondisi saat ini mau tidak mau pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk itu [normal baru] dan kalau misalnya pemerintah menyatakan hidup berdamai dengan Covid, akan membuka kegiatan ekonomi," kata Samsul kepada CNBC Indonesia.

Dengan dibuka kembali aktivitas perekonomian, sektor-sektor bisnis yang terhantam akibat pandemi seperti perhotelan, restoran, maskapai penerbangan, properti dan otomotif, setidaknya memiliki pendapatan lagi meski aktivitas ekonomi belum sepenuhnya pulih.

"Harapan semua masyarakat, pengusaha, emiten, bahwa secara perlahan pandemi akan membaik dan perusahaan berjalan menuju ke arah reguler walau tidak samai 100%, mungkin 75-80%," kata Samsul.

AEI juga menekankan, setiap emiten yang kembali mulai beroperasi harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan virus.  "Etika protokal kesehatan harus terus dilakukan [selama pelonggaran], itu satu-satunya jalan yang harus mereka lakukan," ujarnya.



[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Laba Emiten Ini Mirip Roket, Ada yang Lompat 14 Kali Lipat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular