Naiknya Gila-gilaan, Ini Sederet Saham Paling Cuan Sepekan
21 May 2020 12:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari libur lebaran bursa saham Tanah Air telah tiba. Dalam sepekan terakhir saham-saham small cap masih menjadi deretan saham yang memberikan return paling tinggi di pasar modal domestik.
Walau ditutup melemah kemarin, dalam sepekan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,85%. Tidak seperti biasanya, nilai transaksi di bursa saham Indonesia kemarin mencapai Rp 40,4 triliun dengan asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 16,3 triliun.
Nilai transaksi yang melonjak drastis ini dipicu oleh dieksekusinya crossing saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan harga Rp 1.396/saham sebagai akibat dari aksi korporasi akuisisi oleh Bangkok Bank. Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 33,3 triliun.
Berbagai sentimen membuat lHSG bak roller coaster kemarin. Beberapa sentimen yang mewarnai perdagangan pekan ini antara lain perkembangan terbaru vaksin corona. Moderna selaku perusahaan farmasi AS yang terdepan dalam pengembangan vaksin melaporkan kandidat vaksin miliknya yaitu mRNA-1273 menunjukkan hasil yang positif.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa kabar tersebut hanya harapan semu. Di sisi lain memanasnya hubungan AS-China juga mewarnai perdagangan pekan ini.
Tak hanya AS-China saja yang hubungannya retak, kini muncul poros perang dagang baru yaitu Australia-China setelah Negeri Tirai Bambu itu menerapkan strategi anti-dumping dan anti-subsidi untuk barley asal Negeri Kangguru. Sentimen cenderung mixed memang pekan ini.
Di kala IHSG menguat 0,85% dalam sepekan, terdapat saham-saham small cap dengan nilai kapitalisasi pasar di bawah Rp 1 triliun mencatatkan performa yang ciamik dan memberikan return yang tinggi. Bahkan ada yang lebih dari 70% dalam sepekan capital gain-nya.
Berikut ini adalah lima saham dengan capital gain tertinggi pekan ini mengacu pada data Bursa Efek Indonesia :
Sumber : BEI
Berikut adalah profil perusahaan yang sahamnya melambung tinggi dalam sepekan :
IHSG sebenarnya masih terkoreksi jika dibandingkan dengan awal tahun. Momen seperti sekarang ini dinilai menjadi waktu yang tepat untuk masuk ke pasar saham karena harga saham sedang 'diobral'.
Namun sebelum berinvestasi pastikan terlebih dahulu beberapa faktor penting seperti target return, profil risiko, jangka waktu, fundamental perusahaan dan valuasi saham agar memperoleh cuan yang maksimal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Walau ditutup melemah kemarin, dalam sepekan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,85%. Tidak seperti biasanya, nilai transaksi di bursa saham Indonesia kemarin mencapai Rp 40,4 triliun dengan asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 16,3 triliun.
Nilai transaksi yang melonjak drastis ini dipicu oleh dieksekusinya crossing saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan harga Rp 1.396/saham sebagai akibat dari aksi korporasi akuisisi oleh Bangkok Bank. Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 33,3 triliun.
Berbagai sentimen membuat lHSG bak roller coaster kemarin. Beberapa sentimen yang mewarnai perdagangan pekan ini antara lain perkembangan terbaru vaksin corona. Moderna selaku perusahaan farmasi AS yang terdepan dalam pengembangan vaksin melaporkan kandidat vaksin miliknya yaitu mRNA-1273 menunjukkan hasil yang positif.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa kabar tersebut hanya harapan semu. Di sisi lain memanasnya hubungan AS-China juga mewarnai perdagangan pekan ini.
Tak hanya AS-China saja yang hubungannya retak, kini muncul poros perang dagang baru yaitu Australia-China setelah Negeri Tirai Bambu itu menerapkan strategi anti-dumping dan anti-subsidi untuk barley asal Negeri Kangguru. Sentimen cenderung mixed memang pekan ini.
Di kala IHSG menguat 0,85% dalam sepekan, terdapat saham-saham small cap dengan nilai kapitalisasi pasar di bawah Rp 1 triliun mencatatkan performa yang ciamik dan memberikan return yang tinggi. Bahkan ada yang lebih dari 70% dalam sepekan capital gain-nya.
Berikut ini adalah lima saham dengan capital gain tertinggi pekan ini mengacu pada data Bursa Efek Indonesia :
Nama Perusahaan | Kode | Harga Pekan Lalu | Harga Sepekan | Perubahan (%) | Market Cap (IDR Miliar) |
PT Panorma Sentra Wisata Tbk | PANR | 59 | 105 | 77.97 | 126 |
PT Sekar Bumi Tbk | SKBM | 268 | 370 | 38.06 | 638.6 |
PT DMS Propertindo Tbk | KOTA | 466 | 600 | 28.76 | 6324 |
PT Trimitra Propertindo Tbk | LAND | 204 | 260 | 27.45 | 725.9 |
PT Pyridam Farma Tbk | PYFA | 314 | 398 | 26.75 | 212.9 |
Sumber : BEI
Berikut adalah profil perusahaan yang sahamnya melambung tinggi dalam sepekan :
PT. Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) bergerak dalam bidang konsultasi pariwisata, termasuk memberikan anjuran, saran, studi kelayakan, perencanaan, pengendalian, manajemen, dan studi di bidang usaha untuk sektor pariwisata. |
PT. Sekar Bumi Tbk (SKBM) bergerak di bidang industri produk perikanan, pertanian dan peternakan sapi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Produknya dijual di pasar domestik dan luar negeri (ekspor) |
PT DMS Propertindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan properti, perhotelan dan jasa manajemen hotel baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak usahanya. Beberapa properti dan perhotelan yang dikembangkan Perusahaan diantaranya Accolla Park Serpong dan Accola Residence (Tangerang), Accola Garden Samarinda (Kalimantan), Hotel Zest (Yogyakarta), Hotel Fabu (Bandung). |
PT. Trimitra Propertindo Tbk (LAND) bergerak di bidang industri konstruksi sebagai kontraktor umum dan pengembang konstruksi bangunan, jembatan, jalan, instalasi pipa, perumahan, cluster, apartemen dan hotel, agen properti dan jasa. Perusahaan ini memperluas proyek pengembangan propertinya di sekitar daerah Serpong seperti BSD City, Alam Sutra, Gading Serpong, Bintaro dan wilayah Jakarta Barat lainnya. |
PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA) bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan obat-obatan (farmasi) dan perdagangan peralatan medis. |
IHSG sebenarnya masih terkoreksi jika dibandingkan dengan awal tahun. Momen seperti sekarang ini dinilai menjadi waktu yang tepat untuk masuk ke pasar saham karena harga saham sedang 'diobral'.
Namun sebelum berinvestasi pastikan terlebih dahulu beberapa faktor penting seperti target return, profil risiko, jangka waktu, fundamental perusahaan dan valuasi saham agar memperoleh cuan yang maksimal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Artikel Selanjutnya
Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan
(twg/twg)