
Erick: Restrukturisasi Kredit Bank BUMN Tembus Rp 120 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 May 2020 12:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan Himpunan Bank-bank Milik Negara atau Himbara sudah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp 120 triliun hingga saat ini.
Dari total kredit yang direstrukturisasi tersebut, Rp 90 triliun merupakan kredit dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Himbara kita sudah restrukturisasi Rp 120 triliun, di mana UMKM-nya hampir Rp 90 triliun," kata Erick, dalam paparan virtual di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Bank Himbara terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Beberapa waktu lalu, bank terbesar di Indonesia, BRI menyampaikan sudah melakukan restrukturisasi terhadap 1,4 juta nasabah UMKM yang terdampak wabah virus corona (Covid-19). Total nilai pinjaman yang direstrukturisasi mencapai Rp 101 triliun.
Lalu BNI juga telah melakukan penilaian terhadap nasabah yang berpotensi dilakukan restrukturisasi kredit karena terdampak pandemi Covid-19. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 146,7 triliun dari 495.834 debitur.
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BNI, Tambok P. Setyawati dalam konferensi pers Selasa (19/5) menuturkan, hingga 30 April 2020, sebanyak 103.447 nasabah yang direstrukturisasi berupa penundaan pembayaran pokok maupun bunga dengan total kredit yang direlaksasi mencapai Rp 69,8 triliun.
Nasabah di segmen UMKM, paling banyak terkena dampaknya selain di sektor korporasi dan nasabah konsumer.
Sedangkan untuk di segmen korporasi, nilainya mencapai Rp 19,9 triliun dari 53 debitur. Di segmen menengah, ada 538 debitur yang direstrukturisasi dengan nominal Rp 16,7 triliun.
Adapun BTN juga menyampaikan telah memberikan restrukturisasi kredit kepada 77.000 nasabahnya hingga April 2020 lalu. Fasilitas ini diberikan kepada nasabah perusahaan yang terdampak Covid-19.
Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan, jumlah restrukturisasi ini terus mengalami peningkatan tiap bulannya. Hingga akhir bulan ini diperkirakan jumlah nasabah yang akan mendapatkan fasilitas ini akan bertambah 70.000 - 90.000 nasabah.
"Restrukturisasi sampai April sudah mencapai 77 ribu. Di bulan Mei mungkin bertambah 70 ribu sampai 90 ribu lagi lah, itu estimasi," kata Pahala dalam video conference kinerja kuartal I-2020 Bank BTN, Jumat (15/5/2020).
(hps/hps) Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN
Dari total kredit yang direstrukturisasi tersebut, Rp 90 triliun merupakan kredit dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Himbara kita sudah restrukturisasi Rp 120 triliun, di mana UMKM-nya hampir Rp 90 triliun," kata Erick, dalam paparan virtual di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Beberapa waktu lalu, bank terbesar di Indonesia, BRI menyampaikan sudah melakukan restrukturisasi terhadap 1,4 juta nasabah UMKM yang terdampak wabah virus corona (Covid-19). Total nilai pinjaman yang direstrukturisasi mencapai Rp 101 triliun.
Lalu BNI juga telah melakukan penilaian terhadap nasabah yang berpotensi dilakukan restrukturisasi kredit karena terdampak pandemi Covid-19. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 146,7 triliun dari 495.834 debitur.
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BNI, Tambok P. Setyawati dalam konferensi pers Selasa (19/5) menuturkan, hingga 30 April 2020, sebanyak 103.447 nasabah yang direstrukturisasi berupa penundaan pembayaran pokok maupun bunga dengan total kredit yang direlaksasi mencapai Rp 69,8 triliun.
Nasabah di segmen UMKM, paling banyak terkena dampaknya selain di sektor korporasi dan nasabah konsumer.
Sedangkan untuk di segmen korporasi, nilainya mencapai Rp 19,9 triliun dari 53 debitur. Di segmen menengah, ada 538 debitur yang direstrukturisasi dengan nominal Rp 16,7 triliun.
Adapun BTN juga menyampaikan telah memberikan restrukturisasi kredit kepada 77.000 nasabahnya hingga April 2020 lalu. Fasilitas ini diberikan kepada nasabah perusahaan yang terdampak Covid-19.
Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan, jumlah restrukturisasi ini terus mengalami peningkatan tiap bulannya. Hingga akhir bulan ini diperkirakan jumlah nasabah yang akan mendapatkan fasilitas ini akan bertambah 70.000 - 90.000 nasabah.
"Restrukturisasi sampai April sudah mencapai 77 ribu. Di bulan Mei mungkin bertambah 70 ribu sampai 90 ribu lagi lah, itu estimasi," kata Pahala dalam video conference kinerja kuartal I-2020 Bank BTN, Jumat (15/5/2020).
(hps/hps) Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN
Most Popular