China-AS Memanas, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 May 2020 16:02
A computer screen shows news about Brexit with British Prime Minister Theresa May as a broker watches his screens at the stock market in Frankfurt, Germany, Wednesday, Jan. 16, 2019. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Selasa (19/5/2020), di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang dikhawatirkan berujung pada perang dagang lanjutan.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, melemah 0,4% pada pembukaan. Indeks saham sektor konstruksi anjlok1,4%, sementara indeks saham sektor pariwisata dan perjalanan menguat 0,6%.

Selang sejam kemudian, koreksi Stoxx 600 bertambah menjadi 1,87 poin (-0,55%) ke 339,72. Indeks FTSE Inggris turun 7,88 poin (-0,13%) ke 6.040,71, indeks DAX Jerman melemah 31,84 poin (-0,29%) ke 11.027,03 dan CAC Prancis tertekan 23,71 poin (-0,53%) ke 4.474,63.

Penurunan terjadi bahkan setelah emiten farmasi AS, yakni Moderna, melaporkan hasil "positif" pada fase pertama uji coba vaksin anti-virus corona (strain terbaru). Perseroan melaporkan bahwa semua dari 45 partisipan yang diuji membentuk antibodi usai diinjeksi dua dosis calon vaksin yang mereka kembangkan.

Mayoritas bursa utama Asia sore ini menguat, menyusul ekspektasi vaksin tersebut bakal segera sukses diuji untuk kemudian diproduksi massal, sehingga ekonomi bisa kembali bergulir karena tak ada lagi karantina wilayah (lockdown).

Pada perkembangan lain, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa Beijing akan menyediakan stimulus senilai US$ 2 miliar untuk dua tahun ke depan agar negara dengan perekonomian terbesar kedua tersebut tetap tumbuh.

Terbaru, Xi mengatakan bahwa China sudah sangat transparan. Seraya berujar telah melakukan segala daya menolong negara lainnya. "China selalu memiliki sikap terbuka, transparan dan bertanggung jawab," ujarnya sebagaimana dikutip AFP, Senin (18/5/2020)

Dia menanggapi tudingan Presiden AS Trump yang menilai China gagal membendung wabah COVID-19. Dia juga menuding Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menjadi "antek" China dan berjanji akan memutus pendanaan AS ke lembaga tersebut.

Trump sempat berujar enggan berkomunikasi dengan Xi. Ia bahkan mengancam memutus hubungan dengan China, yang membuat global khawatir akan ancaman babak baru perang dagang.

Pelaku pasar memantau data pendaftaran mobil baru di Eropa yang anjlok 76,3% pada April, menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa (European Automobile Manufacturers Association/ACEA).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular