
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Penguatan IHSG Terpangkas

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Selasa (19/5/20) ditutup di zona hijau, menguat 0,83% ke level 4.548,65.
Di ujung perdagangan sesi II, penguatan IHSG tertahan setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2020. Padahal para pelaku pasar berekspektasi ada penurunan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 4,5%. Langkah ini ditempuh dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian pasar keuangan global," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam pengumuman hasil RDG edisi Mei 2020, Selasa (19/5/2020).
Namun, lanjut Perry, bukan berarti BI 'mengunci' peluang penurunan suku bunga acuan. Ruang untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate masih terbuka mengingat rendahnya tekanan inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama pada 2020.
Hari ini kenaikan IHSG didorong oleh berita penemuan vaksin virus corona (covid-19) oleh produsen obat-obatan Moderna Inc. Perusahaan asal AS ini mengklaim vaksin eksperimental Covid-19 mereka memberikan hasil yang menjanjikan di tahap awal.
Saham Moderna melesat 26% setelah perseroan melaporkan adanya hasil "positif" untuk fase pertama uji coba vaksin anti-virus corona (strain terbaru). Perseroan melaporkan bahwa setelah diinjeksi dua dosis, semua dari 45 partisipan yang diuji membentuk antibodi.
Antibodi tersebut sama dengan para penyintas yang pernah tertular Covid-19. Demikian dilaporkan Breaking News AFP, Senin (18/5/2020).
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Selain itu tanggapan dari Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan terjadi pemulihan ekonomi AS secara perahan dan paket stimulus moneter sudah siap dan akan tiba sebentar lagi.
Menurut pria yang dijuluki 'Most Improved Person' oleh Presiden AS Donald Trump itu, The Fed sendirian tidak akan mampu mengatasi krisis ini, dan harus dibantu oleh kongres, karena The Fed memiliki kekuatan untuk memberikan pinjaman saja, dan kongreslah yang memiliki kekuatan untuk membelanjakan uang
"Perkataan Powell paling tidak membuat para investor merasa aman." Ujar Andre Bakhos, direksi di New Vines LLC, yang berlokasi di Bernardsville, New Jersey.
Indeks kontrak berjangka Dow Jones di AS, Dow Futures terpantau turun tipis 0,07% pada siang hari ini.
Dari Benua Kuning, Presiden China Xi Jin Ping mengatakan siap mengucurkan dana sebesar US$ 2 miliar dalam 2 tahun untuk membantu negara-negara yang terdampak Covid-19 pada upacara pembukaan World Health Assembly hari Senin kemarin. Presiden Xi juga menyebutkan bahwa vaksin yang di kembangkan di China akan diberikan menjadi barak publik global.
Walaupun naik investor asing masih melanjutkan aksi jual bersih sebanyak Rp 112 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dijual asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sahamnya dijual bersih asing sebanyak Rp 305 miliar yang menyebabkan saham BBCA terkoreksi sebesar 1,78% ke level harga Rp 23.400/saham.
Sedangkan mayoritas bursa Asia dipantau menguat, Hang Seng Index Hong Kong naik sebesar 1,89%, Nikkei Jepang terapreasi sebesar 1,49%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 1,74%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Libur! Investor Amankan Dana Tunai & IHSG Drop 0,06%