
Bangkok Bank Caplok Permata Pekan Ini, Berapa Harganya?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 May 2020 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Bangkok Bank diperkirakan dalam pekan ini akan resmi mengakuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), milik PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered. Kabar ini beredar diluas dikalangan pelaku pasar saham.
Bangkok Bank dengan Astra dan Stanchart telah menandatangani Amendement Letter terkait transaksi pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank pada 20 April 2020. Dalam Amendement Letter ini disepakati perubahan nilai buku atau price to book value Bank Permata menjadi 1,63 kali PBV dari perjanjian awal pada 12 Desember 2019 sebesar 1,77 kali PBV.
Dari informasi yang diperoleh CNBC Indonesia di kalangan pelaku pasar, besar kemungkinan jika mengacu pada harga price to book value (PBV) 1,63 kali, maka kemungkinan harga per sahamnya di kisaran Rp 1.396 per saham.
"Senin atau Selasa akan ada signing ceremony untuk acquisition BNLI oleh Bangkok Bank di harga Rp 1396," kata sumber tersebut," Senin (18/5/2020).
Meski demikian, ada juga pelaku pasar yang memprediksi di bawah harga tersebut. Yakni dengan asumsi 1,6 kali PBV di harga Rp 1.171 per saham dan 1,5 kali PBV dengan harga Rp 1.286 per saham.
CNBC Indonesia mengonformasi rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar tersebut kepada Head of Corporate Affairs PermataBank, Richele Maramis.
"Maaf ini buka ranah kami untuk berkomentar," katanya, saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin (18/5/2020).
Corporate Secretary Astra International, Gita Tiffani Boer, melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (21/4/2020) menjelaskan, harga pembelian diubah menjadi 1,63 kali book value Bank Permata berdasarkan nilai buku yang diterbitkan oleh Bank Permata untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020.
Namun demikian, perubahan dalam Amendement Letter ini bergantung pada penyelesaian transaksi sebelum 30 Juni 2020. Bila hal ini tidak terjadi, maka Amendement Letter dinyatakan tidak berlaku dan kembali pada Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 12 Desember 2019.
Seperti diketahui, pada akhir Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencana mencaplok Bank Permata dengan nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai Rp 37,43 triliun untuk 89,12% atas saham yang dimiliki oleh Standchart dan Astra itu.
Pada awal Maret 2019, Bangkok Bank telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengambilalih 89,12% saham Bank Permata yang digenggam keduanya.
"Agenda RUPSLB tersebut untuk menyetujui akuisisi seluruh saham PT Bank Permata Tbk," tulis Apichart, pada surat kepada pemegang saham pada 7 Februari 2020.
(hps/hps) Next Article Perhatian! Bank Permata Siap Rights Issue 88 Miliar Saham
Bangkok Bank dengan Astra dan Stanchart telah menandatangani Amendement Letter terkait transaksi pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank pada 20 April 2020. Dalam Amendement Letter ini disepakati perubahan nilai buku atau price to book value Bank Permata menjadi 1,63 kali PBV dari perjanjian awal pada 12 Desember 2019 sebesar 1,77 kali PBV.
Dari informasi yang diperoleh CNBC Indonesia di kalangan pelaku pasar, besar kemungkinan jika mengacu pada harga price to book value (PBV) 1,63 kali, maka kemungkinan harga per sahamnya di kisaran Rp 1.396 per saham.
Meski demikian, ada juga pelaku pasar yang memprediksi di bawah harga tersebut. Yakni dengan asumsi 1,6 kali PBV di harga Rp 1.171 per saham dan 1,5 kali PBV dengan harga Rp 1.286 per saham.
CNBC Indonesia mengonformasi rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar tersebut kepada Head of Corporate Affairs PermataBank, Richele Maramis.
"Maaf ini buka ranah kami untuk berkomentar," katanya, saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin (18/5/2020).
Corporate Secretary Astra International, Gita Tiffani Boer, melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (21/4/2020) menjelaskan, harga pembelian diubah menjadi 1,63 kali book value Bank Permata berdasarkan nilai buku yang diterbitkan oleh Bank Permata untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020.
Namun demikian, perubahan dalam Amendement Letter ini bergantung pada penyelesaian transaksi sebelum 30 Juni 2020. Bila hal ini tidak terjadi, maka Amendement Letter dinyatakan tidak berlaku dan kembali pada Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) pada 12 Desember 2019.
Seperti diketahui, pada akhir Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencana mencaplok Bank Permata dengan nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai Rp 37,43 triliun untuk 89,12% atas saham yang dimiliki oleh Standchart dan Astra itu.
Pada awal Maret 2019, Bangkok Bank telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengambilalih 89,12% saham Bank Permata yang digenggam keduanya.
"Agenda RUPSLB tersebut untuk menyetujui akuisisi seluruh saham PT Bank Permata Tbk," tulis Apichart, pada surat kepada pemegang saham pada 7 Februari 2020.
(hps/hps) Next Article Perhatian! Bank Permata Siap Rights Issue 88 Miliar Saham
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular