
Bursa Eropa Bergerak Menguat di Sesi Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada awal perdagangan Jumat (15/5/2020), menyusul ekspektasi pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di Benua Biru tidak berujung pada lonjakan jumlah kasus penderita COVID-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, menguat 1,5% pada pembukaan. Indeks saham sektor industri dasar melesat 3% menjadi pemimpin kenaikan.
Selang 30 menit kemudian, reli Stoxx 600 relatif sama sebesar 4,7 poin (+1,44%) ke 331,41. Di sisi lain indeks FTSE Inggris naik 86,59 poin (+1,51%) ke 5.828,13, indeks DAX Jerman menguat 161,45 poin (+1,56%) ke 10.498,47 dan CAC Prancis tumbuh 56,04 poin (+1,31%) ke 4.329,17.
Angka penularan virus COVID-19 di Jerman dilaporkan masih terjaga jelang pemberlakuan pelonggaran lockdown. Hal ini dilaporkan oleh Institut Robert Koch untuk Pengendalian Penyakit pada Kamis.
Pemerintah Prancis di sisi lain menegaskan bahwa semua bangsa harus memiliki akses yang setara atas vaksin corona yang dikembangkan oleh raksasa farmasi miliknya Sanofi. Penyataan itu menanggapi rencana perseroan untuk memprioritaskan pasar utamanya di Amerika Serikat (AS).
Bursa saham Asia tak banyak bergerak pada perdagangan di hari terakhir pekan ini, setelah Biro Nasional Statistik China melaporkan kenaikan keluaran industri sebesar 3,9% secara tahunan pada April. Ini menjadi angka ekspansi bulanan yang pertama pada tahun 2020.
Di AS, Wall Street berpeluang mencatatkan kinerja mingguan yang buruk sejak Maret, setelah angka klaim bagi pengangguran baru pekan lalu mencapai 3 juta klaim, sehingga total korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat wabah COVID-19 mencapai 36 juta orang.
Pelaku pasar di bursa Eropa akan mencermati rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) zona euro pada pukul 10:00 waktu setempat, yang bakal diiringi rilis data neraca perdagangan dan data tenaga kerja.
Jerman akan lebih dulu mengumumkan angka PDB negaranya pada pukul 09:00 waktu setempat, yang bakal dicermati lekat karena menjadi indikator efek lockdown di Negeri Panser tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat