Investor Asing Jual Rp 166,7 T Aset di Pasar RI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 May 2020 13:35
Warga menukarkan sejumlah uang di mobil kas keliling dari sejumlah bank yang terparkir di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/5/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan situasi ekonomi terbaru menyangkut pasar keuangan dan inflasi. Investor asing masih melakukan jual bersih (net sell) di pasar keuangan Indonesia, sementara pada Mei diperkirakan terjadi deflasi.

"Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei 2020, non-residen (asing) di pasar keuangan domestik melakukan pembelian neto Rp 4,17 triliun, dengan beli neto di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp7,21 triliun, sementara jual neto di pasar saham sebesar Rp 3,04 triliun. 

Berdasarkan data setelmen selama 2020
, non-residen di pasar keuangan domestik melakukan jual neto Rp 166,68 triliun," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (15/5/2020).

Sementara di sisi inflasi, S
urvei Pemantauan Harga pada minggu II Mei 2020 menunjukkan perkembangan harga-harga pada Mei 2020 diprakirakan deflasi -0,04% (month to month). Sehingga inflasi secara tahun kalender sebesar 0,8% (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 2,08% (yoy).

Penyumbang utama deflasi antara lain komoditas telur ayam ras (-0,09%), bawang putih (-0,05%), cabai merah (-0,04%), cabai rawit (-0,03%), emas perhiasan (-0,02%), kangkung dan bayam masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras (0,05%), bawang merah (0,03%), angkutan udara (0,03%), udang basah, ikan tongkol, jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm).




(aji/aji) Next Article Ramalan Cuan: Asing Bakal Masuk RI Tahun Ini US$ 19,6 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular