Internasional

Semua karena The Fed, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
14 May 2020 06:10
Federal Reserve Chair Jerome Powell arrives to speak at a news conference after the Federal Open Market Committee meeting, Wednesday, Dec. 11, 2019, in Washington. The Federal Reserve is leaving its benchmark interest rate alone and signaling that it expects to keep low rates unchanged through next year. (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kembali ke zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (13/5/2020).

Dow Jones Industrial Average melorot 2,2% atau lebih dari 500 poin ke 23.247,97. Sedangkan S&P 500 turun 1,8% ke 2.820,00 dan Nasdaq turun 1,6% ke 8.863,17.



Peringatan bos bank sentral AS The Fed, Jerome Powell, tentang prospek ekonomi yang tak pasti membawa sentimen negatif bagi pasar.

"Dukungan fiskal tambahan memang mahal, tapi akan sangat berguna untuk membantu menghindari kerusakan ekonomi jangka panjang dan membuat pemulihan yang lebih kuat," ujarnya dihadapan Kongres AS.

Ia mengatakan The Fed tak memiliki rencana menurunkan suku bunga ke teritori negatif. Meskipun begitu, instrumen lain akan dipakai semaksimal mungkin.

Menurut analis, pernyataan ini membuat pasar yang sebelumnya percaya diri ekonomi bisa cepat kembali ke jalurnya menjadi pesimis.



"(Karena) apa yang dibutuhkan untuk kembali reli adalah bisnis kembali dibuka," kata JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasat TD Ameritrade dikutip dari AFP.

Sementara itu, saham-saham perbankan AS berjatuhan kemarin. Bank of America, JPMorgan Chase dan Citigroup kehilangan lebih dari 3%.

Saham perusahaan minyak seperti Exxon Mobil juga turun 5%. Saham penerbangan yakni American Airlines jatuh 5,6%.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Tunggu Kepastian The Fed, Wall Street Tak Banyak Gerak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular