
Bursa Eropa Turun Dipicu Kecemasan Penyebaran Corona Seri 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Rabu (13/5/2020), dipicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi virus corona terbaru di tengah pelonggaran karantina wilayah (lockdown).
Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, anjlok 1,1% pada pembukaan. Indeks saham sektor otomotif memimpin koreksi dengan tertekan 1,8%, tatkala indeks saham sektor lainnya merah.
Selang 30 menit kemudian, koreksi Stoxx 600 agak membesar menjadi 3,93 poin (-1,15%) ke 336,64. Indeks FTSE Inggris turun 51,09 poin (-0,85%) ke 5.943,68, indeks DAX Jerman melemah 172,25 poin (-1,59%) ke 10.647,25 dan CAC Prancis tertekan 64,64 poin (-1,45%) ke 4.407,86.
Bursa Eropa pun berpeluang berakhir sama dengan bursa kawasan Asia yang telah lebih dulu bergerak ke zona merah dipicu kekhawatiran naiknya lagi kasus infeksi wabah COVID-19 sementara beberapa negara menjajaki pembukaan kembali ekonomi.
Lebih dari 4,3 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus ini, yang menyebabkan kematian nyaris 293.000 orang, menurut data situs Worldometers. Dari angka tersebut, 1,6 juta telah dinyatakan sembuh.
Pelaku pasar mencerna pernyataan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci di depan Senat AS yang menilai bahwa vaksin sangatlah esensial untuk menghentikan penyebaran virus.
Namun, masih perlu waktu untuk mendapatkan vaksin tersebut, sementara dia mengaku khawatir bahwa pembukaan kembali perekonomian AS yang terlalu dini bisa memicu risiko makin meluasnya wabah tersebut.
Beberapa negara di Asia, termasuk China dan Korea Selatan (Korsel), telah melaporkan kenaikan kasus penderita corona setelah pembatasan sosial dilonggarkan.
Dari sisi data perekonomian, pelaku pasar mencermati angka Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris yang minus 5,8% secara bulanan pada Maret, mengacu pada data awal pada Rabu. Ini menjadi kontraksi ekonomi bulanan yang terburuk dalam sepanjang sejarah Inggris modern.
Pelaku pasar juga akan memantau kinerja keuangan raksasa logistik Maersk Group, bank Commerzbank, dan ABN AMRO.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat