Dow Futures Menguat Ikuti Lonjakan Harga Minyak

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 May 2020 18:24
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/5/2020) menghijau, setelah investor makin bernyali masuk ke bursa menyusul kenaikan harga minyak mentah dunia selama enam hari beruntun.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average lompat 0,9%, mengimplikasikan penguatan indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar lebih dari 200 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga menguat, di kisaran 1%.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa mengakui bahwa rencana pembukaan kembali perekonomian saat ini, yang bertentangan dengan saran ahli kesehatan, akan membahayakan jiwa warga AS. Namun, dia menilai itu sebagai harga wajar demi ekonomi.

"Pasar menikmati pembukaan kembali ekonomi, meski dalam jadwal yang bertahap tapi semakin banyak negara yang melakukannya," ujar Quincy Krosby, kepala perencana pasar Prudential Financial kepada CNBC International.

California akan mengizinkan pembukaan toko pakaian, buku, dan bunga secara terbatas pada Jumat ini, sedangkan New York berencana melonggarkan pembatasan atas aktivitas manufaktur, konstruksi, dan ritel tertentu pekan depan.

Menyambut tren tersebut, harga minyak mentah menguat. Harga kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 2,2% menjadi US$ 31,65 per barel sedangkan jenis West Texas Intermediate (WTI) melompat 3,5% menjadi US$ 25,41 per barel.

Saham-saham yang diuntungkan dari pelonggaran karantina wilayah (lockdown) menguat di sesi pra-pembukaan. Saham peritel, maskapai dan kapal pesiar termasuk di antaranya. Demikian juga saham trio raksasa teknologi yakni Microsoft, Apple, dan Facebook.

Hari ini pelaku pasar akan memantau rilis kinerja beberapa emiten kakap seperti pabrikan otomotif General Motors, restoran cepat saji Wendy's, pemesanan transportasi Lyft, platform pembayaran daring PayPal, dan jaringan hotel Hyatt.

Pelaku pasar juga telah mengekspektasikan ADP akan merilis jumlah penganggur baru pada April di AS sebanyak 22 juta orang, sebagaimana tercermin dalam poling Dow Jones. Data buruk tersebut tidak lagi memicu sentimen negatif bagi pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Terhibur Reli Harga Minyak, Dow Futures Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular