
BI Bakal Beli SBN Pemerintah Maksimal Rp 125 Triliun
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 May 2020 12:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan mekanisme yang telah disepakati jumlah pembelian SBN di pasar perdana. Untuk pembiayaan umum APBN, BI bisa membeli maksimum sekitar Rp 125 triliun.
"Jumlah pembelian SBN di pasar perdana oleh BI untuk pembiayaan APBN 'above the line' diperkirakan maksimal sekitar Rp 125 triliun," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Rabu (6/5/2020).
Pasalnya, kata Bi sesuai dengan penjelasan Menteri Keuangan dalam Raker Komisi XI DPR, tanggal 30 April 2020, jumlah kebutuhan pembiayaan APBN selama 2020 sebesar Rp 1.439,8 triliun.
Dari rencana pembiayaan APBN Rp 1.439,8 triliun tersebut, rencana penerbitan SBN pada Kuartal II - IV 2020 diperkirakan sebesar Rp Rp 856,8 triliun.
Lebih lanjut, Perry mengatakan, apabila diasumsikan penggunaan SAL dan Global Bonds sekitar Rp 300 triliun, maka sisa penerbitan SBN Rupiah di dalam negeri pada Kuartal II - IV 2020 sekitar Rp 506,8 triliun.
"Artinya, rata-rata lelang SBN sekitar Rp 28 triliun selama kuartal II - IV 2020. Jumlah ini diperkirakan sebagian besar dapat diserap pasar, baik investor domestik maupun asing," kata Perry.
(dru) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!
"Jumlah pembelian SBN di pasar perdana oleh BI untuk pembiayaan APBN 'above the line' diperkirakan maksimal sekitar Rp 125 triliun," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Rabu (6/5/2020).
Pasalnya, kata Bi sesuai dengan penjelasan Menteri Keuangan dalam Raker Komisi XI DPR, tanggal 30 April 2020, jumlah kebutuhan pembiayaan APBN selama 2020 sebesar Rp 1.439,8 triliun.
Lebih lanjut, Perry mengatakan, apabila diasumsikan penggunaan SAL dan Global Bonds sekitar Rp 300 triliun, maka sisa penerbitan SBN Rupiah di dalam negeri pada Kuartal II - IV 2020 sekitar Rp 506,8 triliun.
"Artinya, rata-rata lelang SBN sekitar Rp 28 triliun selama kuartal II - IV 2020. Jumlah ini diperkirakan sebagian besar dapat diserap pasar, baik investor domestik maupun asing," kata Perry.
(dru) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!
Most Popular