Harga Batu Bara Anjlok, BUMI Tetap Bayar Bunga Tranche A

dob, CNBC Indonesia
05 May 2020 10:04
Tambang Kaltim Prima Coal
Foto: Wahyu Daniel
Jakarta, CNBC Indonesia- Pembatasan kuota produksi dan jatuhnya harga batu bara membuat PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hanya mampu membayar bunga dari utang Tranche A pada Juli 2020.

Dalam laporan kepada investor, Direktur dan Sekretaris Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan pada April tren penurunan harga terjadi sangat cepat dari US$ 69/ton di Maret menjadi US$ 49/ton.

"Dengan harga terendah dalam 2-3 tahun terakhir dan dengan pembatasan produksi batu bara oleh pemerintah, kami hanya bisa membayar bunga utang Tranche di pada Juli 2020 untuk kuartal II-2020," kata Dileep.

Meski demikian untuk besarannya Dileep masih belum bisa menentukan. Dileep mengatakan sebagai gambaran kupon tunai untuk Tranche A yang tersisa berkisar US$ 4-5 juta pada kuartal berikutnya.


"Kita perlu melihat dan menunggu," ujar Dileep.

Penjualan Maret mencapai 7,4 juta ton karena perusahaan berusaha memaksimalkan penjualan di tengah penurunan harga. Produksi batu bara pada Maret pun mencapai 7,2 juta ton karena curah hujan yang rendah.

BUMI juga berhasil menurunkan biaya produksi karena penurunan harga minyak menjadi US$ 33,5/ton.

"Kami memperkirakan biaya produksi per ton cenderung turun di kuartal II, dengan asumsi Penjualan tetap masuk akal dan sesuai dengan rencana," katanya.


Tahun ini produksi batu bara di PT Arutmin Indonesia diproyeksikan mencapai 28-30 juta ton, sementara anak usaha lainnya Kaltim Prima Coal (KPC) diproyeksi mencapai 60-65 juta ton. Keduanya masih tunduk pada pembatasan produksi yang diberlakukan oleh pemerintah saat ini, yakni 52,6 juta ton di KPC dan 22,9 juta ton di Arutmin.

"Kami berharap dapat mendengar beberapa berita positif (penambahan kuota) di bulan Mei," kataDileep.

(dob/dob) Next Article Di Tengah Pandemi, BUMI Cicil Utang US$ 6,51 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular