
Internasional
Trump Ancam China lagi, Wall Street Rontok
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
02 May 2020 07:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan, Jumat (1/5/2020).
Hasil mengecewakan sejumlah perusahaan, ditambah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) karena asal usul corona (Covid-19) menjadi penyebab.
Dow Jones turun 2,6% atau lebih dari 620 poin ke 23.723,69. Sedangkan S&P 500 melorot 2,8% ke 2.830,71 dan Nasdaq juga susut dalam 3,2% ke 8.604,95.
Saham Amazon turun 7,6%. Ini terjadi setelah perusahaan memperingatkan bahwa pendapatan di kuartal kedua akan tergerus biaya karena Covid-19.
Sementara Exxon Mobil merosot 7,1%. Perusahaan melaporkan kerugian US$ 610 juta di kuartal pertama ini.
Belum lagi ancaman terbaru Presiden AS Donald Trump ke Beijing terkait asal usul virus. Trump mengatakan memiliki bukti Covid-19 terkait Laboratorium Virologi Wuhan.
Ia bahkan mengatakan bisa saja melakukan sesuatu pada tarif jika diperlukan. Hal tersebut membuat ketakutan akan perang dagang AS-China terjadi lagi.
"Trump jelas ingin menjadikan China sebagai platform utama untuk kampanye pemilihannya kembali," kata seorang analis Karl Haeling dari LBBW, dikutip dari AFP.
"Mari kita berharap dia hanya berbicara saja dan tidak benar-benar melakukan apa-apa."
(sef/sef) Next Article Paradoks! Pasar Saham AS Pulih, Pengangguran Rekor 20 Juta
Hasil mengecewakan sejumlah perusahaan, ditambah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) karena asal usul corona (Covid-19) menjadi penyebab.
Dow Jones turun 2,6% atau lebih dari 620 poin ke 23.723,69. Sedangkan S&P 500 melorot 2,8% ke 2.830,71 dan Nasdaq juga susut dalam 3,2% ke 8.604,95.
Saham Amazon turun 7,6%. Ini terjadi setelah perusahaan memperingatkan bahwa pendapatan di kuartal kedua akan tergerus biaya karena Covid-19.
Sementara Exxon Mobil merosot 7,1%. Perusahaan melaporkan kerugian US$ 610 juta di kuartal pertama ini.
Belum lagi ancaman terbaru Presiden AS Donald Trump ke Beijing terkait asal usul virus. Trump mengatakan memiliki bukti Covid-19 terkait Laboratorium Virologi Wuhan.
Ia bahkan mengatakan bisa saja melakukan sesuatu pada tarif jika diperlukan. Hal tersebut membuat ketakutan akan perang dagang AS-China terjadi lagi.
"Trump jelas ingin menjadikan China sebagai platform utama untuk kampanye pemilihannya kembali," kata seorang analis Karl Haeling dari LBBW, dikutip dari AFP.
"Mari kita berharap dia hanya berbicara saja dan tidak benar-benar melakukan apa-apa."
(sef/sef) Next Article Paradoks! Pasar Saham AS Pulih, Pengangguran Rekor 20 Juta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular