
Internasional
Euforia Obat Corona tak Kuat Lagi, Wall Street Loyo
Redaksi, CNBC Indonesia
01 May 2020 06:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall street ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Kamis (30/4/2020). Ini merupakan antitesis, di mana April biasanya menjadi bulan terbaik untuk pasar rebound dalam beberapa dekade terakhir.
Dow Jones merosot 1,2% ke 24.345,72. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi merosot 0,3 persen menjadi 8.889,55.
S&P 500 turun 0,9% ke level 2.912,43. Meski demikian indeks ini mengalami peningkatan 12% dibanding Maret kemarin, yang jadi kinerja bulanan terbaik sejak 1987.
Ditemukannya obat yang efektif dalam menangani COVID-19 ternyata belum bisa membawa Wall Street kembali zona hijau lagi. Termasuk stimulus The Fed.
Wall Street memerah setelah Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan rilis soal meningkatnya klaim pengangguran. Dalam lima minggu pengangguran AS mencapai 30 juta orang.
Belum lagi suramnya belanja konsumen. Dampak ekonomi corona diperkirakan masih akan meluas.
"AS memiliki data ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat," kata manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago Paul Nolte. "Bisnis dan pendapatan mungkin tidak akan kembali."
(sef/sef) Next Article Pesta Wall Street Terus Berlanjut, Menguat Lima Hari Beruntun
Dow Jones merosot 1,2% ke 24.345,72. Sedangkan Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi merosot 0,3 persen menjadi 8.889,55.
Ditemukannya obat yang efektif dalam menangani COVID-19 ternyata belum bisa membawa Wall Street kembali zona hijau lagi. Termasuk stimulus The Fed.
Wall Street memerah setelah Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan rilis soal meningkatnya klaim pengangguran. Dalam lima minggu pengangguran AS mencapai 30 juta orang.
Belum lagi suramnya belanja konsumen. Dampak ekonomi corona diperkirakan masih akan meluas.
"AS memiliki data ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat," kata manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago Paul Nolte. "Bisnis dan pendapatan mungkin tidak akan kembali."
(sef/sef) Next Article Pesta Wall Street Terus Berlanjut, Menguat Lima Hari Beruntun
Most Popular