Asing Berbalik Net Buy, IHSG Masuki Sesi Dua di Jalur Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
30 April 2020 13:44
Kondisi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018). IHSG hari ini bergerak negatif karena respon sentimen anjloknya bursa saham Amerika hingga 4,15%. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Indonesia bertahan di jalur hijau pada pembukaan perdagangan sesi kedua Kamis (30/4/2020), di tengah meriahnya bursa kawasan Asia yang terpacu ekspektasi obat COVID-19 kian dekat ditemukan.

Pada pukul 13:30 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 120,66 poin (2,6%) ke 4.687,983. Energi penguatan di pembukaan tersebut tidak banyak berubah dari posisi sebelumnya.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan 243 saham menguat, 133 lain melemah dan 126 sisanya flat. Total nilai transaksi mencapai Rp 5,1 triliun, dengan melibatkan 4,5 miliar unit saham yang berpindah tangan 377.420 kali.

Investor asing yang sejak pagi mengambil 'posisi buang', hingga mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 129,4 miliar, pada pembukaan sesi kedua kali ini berbalik memborong saham meski belum agresif, sehingga mencetak beli bersih (net buy) sebesar Rp 7,7 miliar.

Memasuki perdagangan sesi kedua, bursa Asia menghijau. Indeks Shanghai Composite China menguat 1,5%, Nikkei Jepang naik 2,1%, dan Straits Times Singapura terapresiasi 2%. Mereka mengekor Wall Street yang menghijau dini hari tadi dengan reli indeks Dow Jones sebesar 2,2%.

Saham perbankan bergerak menjadi motor penguatan IHSG. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meroket 5,4%, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melesat 7,4%, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terbang 8,7%.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih diburu investor, di tengah ekspektasi work from home (WFH) bakal memicu lonjakan penggunaan data seluler di perusahaan pelat merah tersebut. Saham perseroan pun menguat 4,2%.

Kabar perkembangan obat COVID-19 remdesivir produksi Gilead Science membuat risk appetite investor kembali menyala. Mengutip CNBC International, kandidat obat COVID-19 yang sempat diragukan kemujarabannya tersebut menunjukkan hasil menjanjikan.

Gilead Science mengatakan bahwa lebih dari setengah dari pasien yang diuji dengan obat tersebut menunjukkan perbaikan dan bisa keluar dari rumah sakit dalam kurun waktu dua pekan saja.

Penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci pun membenarkan hal tersebut setelah obat itu diujikan pada 800 pasien COVID-19. Saat ini Food & Drug Administration (FDA) AS terus berdiskusi dengan Gilead agar remdesivir tersedia untuk pasien COVID-19 'secepat mungkin', begitu kata penasihat senior FDA Michael Felberbaum.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular