
Obat Corona Bakal jadi Amunisi IHSG untuk Menguat Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Kamis ini (30/4/2020) cenderung menguat di tengah sentimen positif dari penguatan Wall Street hingga obat corona.
Obat remdesivir dari Gilead Sciences Inc. yang dikabarkan sukses mengobati Covid-19 akan membuat pasar keuangan dalam negeri bersemangat dan berpeluang kembali menguat.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (29/4/2020) bursa saham Tanah Air IHSG berhasil ditutup di wilayah positif, yang naik 37,77 poin atau 0,83% ke level 4.567,32 dengan rentang harga tertinggi 4.568,66 dan terendah di 4.523,95.
Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Rabu kemarin sebesar Rp 6,05 triliun, dengan investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 401,72 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang naik ada 202 saham, stagnan sebanyak 150 dan yang turun 183 saham.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) (22,81%), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) (12,93%), PT Indosat Tbk (ISAT) (10,29%), Sedangkan PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) masing-masing naik 8,59%.
Sementara bursa saham AS yakni Wall Street mengalami penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (29/4/2020) merespon perkembangan positif dari obat virus corona yang diproduksi Gilead Science Inc., raksasa farmasi AS. Selain itu, Bank Sentral AS (The Fed) juga berjanji akan mempertahankan suku bunga di level 0% selama yang diperlukan.
Indeks S&P 500 melesat 2,7% ke 2.939,51, Dow Jones Indsutrial Average menguat 2,2% ke 24.633,86, dan Nasdaq memimpin sebesar 3,6% pada 8.914,98.
Sepanjang bulan ini indeks S&P 500 sudah membukukan penguatan lebih dari 13%, dan akan menjadi bulan terbaik sejak tahun 1974. Sementara Dow Jones tercatat menguat 12,4%, dan menuju kinerja bulanan terbaik sejak 1987.
Pada catatan pukul 07:50 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) sedikit koreksi 0,08% menjadi 24.546, sedangkan indeks S&P 500 turun 0,06% ke 2.938 dan Nasdaq Composite 100 naik 0,2% pada 9.054.
Penguatan Wall Street juga terdorong oleh saham Facebook dan Microsoft yang menguat setelah masing-masing mengeluarkan proyeksi pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dalam laporan pendapatan mereka.
Pada perdagangan pagi ini Kamis (30/4/2020) kenaikan di bursa saham Wall Street kemungkinan menjadi daya dorong IHSG untuk berada di zona hijau kembali.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), berada di area pivot, cenderung untuk menembus area resistance. Namun penyempetin garis resistance dan support mengindikasikan pergerakan yang terbatas.
Level resistance berada di 4.585 dan berlanjut ke area 4.630. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.535 hingga area 4.490.
Sementara itu, indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat bergerak ke atas, tercermin dari garis CCI yang berwarna kuning mencoba menyentuh area pivot CCI.
Selain itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) cenderung bergerak naik terbatas selama belum melewati garis pivot MACD.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan sentimen positif merespon naiknya bursa Wall Street futures dikombinasikan dengan teknikal dengan garis BB yang menyempit. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk menguat terbatas.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500