Internasional

Dampak Corona, Ford Motor Rugi hingga Rp 31 T di Q1

Ratu Rina, CNBC Indonesia
29 April 2020 14:05
FILE - This Feb. 15, 2018 photo shows a Ford logo on display at the Pittsburgh Auto Show in Pittsburgh. Ford is recalling more than 268,000 cars in North America, on Wednesday, March 25, 2020  to fix doors that could open unexpectedly or may not close. The recall covers the 2014 through 2016 Ford Fusion and Lincoln MKZ, and the 2014 and 2015 Ford Fiesta.  (AP Photo/Gene J. Puskar)
Foto: Ford (AP/Gene J. Puskar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ford Motor Company, raksasa otomotif yang tercatat di Bursa New York, mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan di kuartal I-2020. Kinerja pabrikan mobil asal AS ini tergerus signifikan karena terpapara dampak pandemi coronavirus (Covid-19).

Pandemi Covid-19 di Negeri Paman Sam membuat perusahaan menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan guna melindungi kepentingan karyawan dan mengikuti arahan dari pemerintah kendati berdampak pada kinerja bisnis.

Perseroan melaporkan arus kas bebas perusahaan yang disesuaikan di kuartal pertama tahun ini negatif hingga US$ 2,2 miliar atau setara dengan Rp 34,10 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$).

Ford melaporkan pendapatan triwulanan tahun ini sebesar US$ 34,3 miliar atau sebesar Rp 532 triliun dari sebelumnya US$ 40,3 dan kerugian bersih sebesar US$ 2,0 miliar atau Rp 31 triliun dari sebelumnya laba bersih US$ 1,15 miliar, atau kerugian 50 sen per saham dari untung per saham 29 sen.


Ford juga melaporkan kerugian yang disesuaikan sebelum bunga dan pajak sebesar US$ 632 juta dan perkiraan dampak negatif virus pada laba sebelum bunga dan pajak (EBIT, earnings before interest, tax) yang disesuaikan setidaknya mencapai US $ 2 miliar.

"[Di tengah wabah ini] karyawan Ford menjaga satu sama lain dengan aman, membatasi penyebaran virus corona, mendukung para petugas layanan kesehatan, dan [kami berupaya] menjaga pelanggan," kata CEO Ford, Jim Hackett, dalam siaran pers di situs resmi Ford, dikutip Rabu (29/4/2020).

"Imajinasi, inisiatif, dan eksekusi tim kami membantu menyelamatkan nyawa hari ini [saat corona], dan kualitas-kualitas [strategi kami] itu akan memungkinkan Ford muncul sebagai perusahaan yang lebih kuat," tegasnya.

Di lini bisnis Otomotif, perusahaan ini mencatat kerugian sebesar US$ 177 juta, karena keuntungan atau laba (EBIT) sebesar US$ 346 juta dari Amerika Utara tak bisa menutupi kerugian lini bisnis ini di wilayah lain.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Vale (INCO) Gandeng Ford dan Huayou Garap Pabrik Nikel di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular