
Angin Sentimen Membaik, Dow Futures Melesat 300 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak di jalur hijau pada perdagangan Selasa (27/4/2020), menyusul kian optmistisnya pemodal melihat prospek normalisasi ekonomi.
Kontrak futures Dow Jones Industrial Average menguat 323 poin mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa saham AS tersebut bakal dibuka naik 300 poin pada pembukaan nanti. Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 juga naik, masing-masing sebesar 1,1%.
Pelaku pasar menyambut positif rencana New York, Alaska, Georgia, Carolina Selatan, Tennessee dan Texas yang akan mulai mengizinkan sebagian aktivitas bisnis. Kemarin, Dow Jones melonjak lebih dari 350 poin menyambut kabar tersebut.
"Bursa saham kian bergerak merefleksikan penyalaan kembali ekonomi setelah makin banyak negara bagian menunjukkan kesediaan membuka beberapa aktivitas ekonomi kembali aktif," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.
Saham raksasa farmasi Pfizer melonjak pada sesi pra-pembukaan setelah melaporkan kinerja positif per kuartal I-2020. Saham perbankan AS juga menguat seperti JPMorgan (+4,3%), Citigroup (+8%), Wells Fargo (+5,5%), Bank of America (5,8%) dan Goldman Sachs (+3,7%).
Pelaku pasar mengabaikan koreksi harga kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni yang sempat jatuh 20%, melanjutkan koreksi Senin sebesar 24%, setelah tekanan koreksi berkurang menjadi hanya -7% .
Investor bakal memperhatikan rilis kinerja keuangan mereka di tiga bulan pertama tahun ini. Sebanyak 145 emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 dijadwalkan merilis kinerja mereka sepekan ini.
Dari aspek fundamental ekonomi, pasar akan memperhatikan rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) AS per April, pada pukul 10:00 waktu setempat. Polling Dow Jones mengindikasikan bahwa ekonom memperkirakan angka IKK tersebut akan di level 92, turun dari posisi Maret pada 120.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi