Warning! Marak Tawaran Investasi Bodong Saat Nataru, Begini Modusnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menawarkan investasi bodong. Skemanya hampir seragam, yakni menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko yang diklaim sangat kecil, bahkan nyaris tanpa risiko.
Tawaran semacam ini biasanya dikemas dengan narasi peluang terbatas sehingga calon korban didorong untuk segera mengambil keputusan. Padahal, dalam praktik investasi yang sehat, tidak ada instrumen yang mampu memberikan imbal hasil tinggi secara cepat tanpa risiko yang sepadan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan janji manis tersebut. Berdasarkan unggahan resmi Instagram OJK @ojkindonesia, tawaran investasi cepat untung sering kali hanya terlihat menarik di awal, namun berujung pada kerugian bagi korbannya.
OJK menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap sejumlah ciri investasi bermasalah, mulai dari janji keuntungan tidak wajar, izin dan legalitas yang tidak jelas, penjelasan produk yang samar atau berbelit, hingga adanya tekanan agar calon investor segera menyetor dana.
"Apalagi kalau datangnya lewat DM media sosial, chat pribadi, atau grup yang baru muncul kemarin. Kalau terdengar terlalu indah untuk menjadi kenyataan, biasanya memang jebakan," tulis unggahan Instagram @ojkindonesia, dikutip Jumat (26/12/2025).
OJK juga meminta publik untuk tidak mudah tergiur dan melakukan pengecekan ulang sebelum berinvestasi. Pastikan perusahaan terdaftar dan diawasi OJK, keuntungan yang masuk akal, dan informasi produk jelas.
"Investasi bukan soal cepat cuan, tapi soal aman sampai tujuan," imbuhnya.
(pgr/pgr)[Gambas:Video CNBC]