
Asing Kabur Lagi Rp 1 T, tapi IHSG Bisa Ditutup Menguat 0,36%

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak patah arang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (28/4/2020) dengan menguat 0,36% ke level 4529,55. Sentimen positif atas pelonggaran pembatasan (lockdown) di berbagai negara yang menjadi pendongkrak bagi bursa saham domestik, meskipun investor asing masih keluar dari bursa saham Indonesia.
Transaksi pergadangan hari ini diwarnai dengan volatilitas tinggi. IHSG sempat dibuka naik 0,35%, tapi dipaksa takluk pada sesi I dan berakhir minus 0,16% ke level 4.506.
IHSG bangkit pada sesi II dan dibuka positif 0,2%. Sempat alot di awal perdagangan sesi II dan tampak tertatih-tatih, pada akhirnya IHSG mengecap manis perdagangan dengan berakhir melonjak tipis 0,36%.
Total transaksi hari ini mencapai Rp 6,2 triliun, volume perdagangan 6,4 miliar, dan frekuensi transaksi sebesar 482.972 kali.
Sementara itu, asing membukukan jual bersih (net sell) yang lumayan besar dengan total Rp 1,1 triliun di semua pasar (all market). Ada lima saham yang paling banyak dilego asing yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 338,7 miliar, PT Bank Central Asia (BBCA) Rp 285 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Rp39 miliar, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS) Rp 31,5 miliar, dan PT Astra Internasional Indonesia (ASII) Rp 31,1 miliar.
Adapun pada indeks sektoral tercatat kenaikan di enam sektor dan tiga sektor membukukan pelemahan. Sektor yang positif yaitu pertanian naik 2,51%, industri dasar melonjak 2,99%, aneka industri naik 0,78%, sektor konsumer mendaki 2,29%, infrastruktur naik 0,55%, dan sektor perdagangan menghijau 0,62%.
Sedangkan sektor yang mengalami kontraksi yaitu pertambangan minus 0,95%, properti anjlok 0,42%, dan sektor keuangan paling ambruk sebesar 1,53%.
Pencapaian IHSG selaras dengan indeks Hang Seng dan Indeks Strait Times yang sama-sama melonjak, masing-masing 1,22% dan 0,24%. Meskipun demikian, dua indeks Asia lainnya tampak lembek, indeks Nikkei minus 0,06% dan Indeks Shanghai ambruk 0,19%.
Indeks Shanghai membukukan koreksi paling dalam di kawasan Asia. Salah satu pemicunya yaitu tuntutan dari Presiden Amerika, Donald Trump terhadap China. Seperti yang dilaporkan CNBC Indonesia, Trump menuntut China untuk membayar kompensasi atas kelalaian menangani wabah virus corona (Covid-19).
Seorang editor terkemuka asal Jerman pernah memproyeksikan bahwa Amerika akan menuntut kompensasi terhadap China mencapai US$ 165 miliar atau sekitar RP 2.475 triliun. Trump tidak menampik hal itu, bahkan dengan tegas menyebutkan nominal kompensasi tersebut bisa lebih besar dari prakiraan.
Meskipun beberapa bursa saham Asia melemah, bursa saham Amerika justru bergerak positif. Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Dow Jones meroket 1,51%, indeks S&P 500 melonjak 1,45%, dan Nasdaq naik 1,11%.
Secara umum, sentimen positif yang memengaruhi kenaikan bursa saham Indonesia, Amerika, dan beberapa bursa saham Asia yaitu karena pelonggaran pembatasan (lockdown) di berbagai negara.
Di kawasan Eropa, beberapa negara seperti Italia, Spanyol, Jerman, dan Belanda berprakarsa untuk membuka lockdown secara bertahap dan mengizinkan warganya untuk memulai aktivitas perekonomian.
(ald/ald) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
