Analisis Teknikal

Masih Gamang, IHSG Berpotensi Koreksi Tipis di Sesi II

Alfatur Devaki, CNBC Indonesia
28 April 2020 13:22
Bursa efek Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CBNC Indonesia - Sempat perkasa dan dibuka melonjak 0,35%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipaksa turun tipis 0,16% ke level 4506,13 pada perdagangan sesi I Senin (27/4/2020).

Sebenarnya, IHSG mengawali perdagangan dengan cukup prima, melonjak 15 poin ke level 4.529. Sayangnya, IHSG dihadapkan dengan tekanan jual yang cukup jangkung sehingga malah berbalik arah dan berakhir di zona merah pada sesi I dengan koreksi 0,16%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 3,1 triliun dengan frekuensi transaksi sebesar 310.131 kali. Asing pun tampak melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 487 miliar miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Tekanan pada IHSG lebih kepada sentimen dari harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang kembali merosot. Minyak mentah AS terjun 14,24% ke $ 10,96 per barel dan minyak mentah Brent jatuh 4,05% menjadi $ 19,18 per barel.

IHSG Teknikal, 28 April 2020Foto: IHSG Teknikal, 28 April 2020
IHSG Teknikal, 28 April 2020


Secara teknikal, berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI), IHSG terlihat masih bergerak moderat, yaitu berada di jalur tengah 70 dan 30.

Menariknya, pergerakan IHSG cenderung terlihat melemah dari hari kemarin Senin (27/4/2020). Ini bisa mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG masih mentok dan agak sulit untuk membentuk bullish (tren naik) dalam waktu dekat.

Sekadar informasi, ada dua titik vital pada RSI, yaitu 70 dan 30. Pergerakan saham dapat dikatakan kuat ketika RSI menembus 70. Sebaliknya, mobilitas saham dapat disebut lemah ketika RSI berada di bawah 30.

Saat ini IHSG berada di area 50% Fibonacci di 4.506 dan mencoba menuju 38,2% Fibonacci di 4.579. Jika area 38,2% berhasil tembus, maka ada indikasi IHSG bisa merubah tren menjadi penguatan (bullish).

Jika dari indikator Stochastic, IHSG masih berada di sekitar area jenuh jual (oversold) dan terlihat garis %K14 telah memotong garis %3D yang artinya ada kesempatan untuk rebound (balik arah).

Secara psikologis, IHSG akan terseret seperti halnya mayoritas saham kawasan Asia yang juga drop. Bercermin pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG diperkirakan akan melanjutkan tren negatif di perdagangan sesi II dengan koreksi tipis.

Namun, bukan berarti tidak ada peluang bagi IHSG untuk bangkit. Pasalnya, saat ini sedang ada kabar pelonggaran pembatasan (lockdown) di berbagai negara di kawasan Eropa. Itu bisa saja menjadi daya dukung untuk membentuk sentimen baik. Kembali lagi, salah satu faktor penentu pergerakan saham yaitu konsensus pasar.

[Gambas:Video CNBC]




(ald/ald) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular