IHSG Berhasil Bangkit, Sesi II Langsung Tancap Gas

Alfatur Devaki, CNBC Indonesia
27 April 2020 15:59
Ilustrasi foto bursa efek Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi II Senin (27/14/2020) dengan menanjak tipis ke 0,38%, mengikuti jejak kenaikan mayoritas bursa saham Asia.

IHSG tampak bergejolak pada sesi I, bergerak volatil. Sempat naik drastis di awal perdagangan dan memacu optimisme, IHSG akhirnya terkontraksi di akhir perdagangan sesi I. Terlihat abnormal karena mayoritas bursa saham dunia justru hijau memesona.

Ada beberapa sentimen yang masih tersendak sehingga membuat investor buncah. Dalang utamanya tiada lain adalah pandemi virus Corona (Covid-19). Ya, efek yang ditimbulkan Covid-19 mampu menghisap gairah pasar keuangan, sehingga tampak lemas.

Gegara Covid-19 ini juga harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kehilangan sisi demand, meskipun harga CPO juga dipengaruhi oleh jatuhnya harga minyak West Texas Intermediate (WTI) yang anjlok cukup drastis mencapai 8,26%.



Meskipun begitu, sentimen negatif tersebut untuk sementara diacuhkan oleh market. Terbukti seluruh bursa saham global ditutup menguat.

IHSG sendiri mengakhiri perdagangan sesi II dengan kebangkitan 0,38% atau naik sebanyak 17 poin ke level 4.513,14.

Hampir semua sektor merayakan euforia, hanya satu sektor yang minus. Lalu, apa saja sektor yang paling mendapatkan cuan tinggi?

Berdasarkan data Routers, sektor yang paling cuan yaitu sektor barang konsumsi dengan persentase kenaikan 1,27%.

IHSG Berhasil Bangkit, Ini Sektor yang Paling CuanFoto: Revinitif

  

Dapat dilihat, saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) memimpin klasemen pada sektor ini, dengan kenaikan signifikan sebesar 7,19%. Kemudian dibuntuti oleh PT Astra International Tbk (ASII) melonjak sebanyak 3,31%, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) meningkat 1,30%, PT Surya Citra Medika Tbk (SCMA) naik 0,98%, dan PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) plus 0,64%.

Perlu diketahui, sektor Consumer Cyclicals terdiri dari perusahaan yang sumber pendapatannya cenderung volatil, relatif mudah dipengaruhi oleh siklus bisnis dan kondisi perekonomian.

Secara umum, kenaikan di hampir semua sektor masih dipengaruhi oleh sentimen bursa saham global yang semuanya menghijau. Sedangkan dari dalam negeri, sentimen positif yang bisa mengangkat IHSG salah satunya ditopang oleh kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

[Gambas:Video CNBC]




(ald/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular