Rupiah Terlemah di Asia, Padahal Tetangganya 'Pesta'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2020 09:17
Ilustrasi Dollar Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
Apalagi AS dihadapkan kepada risiko sosial-ekonomi yang besar jika social distancing dan lockdown tidak dilonggarkan. Risiko itu adalah lonjakan angka pengangguran akibat gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sejak pertengahan Maret, klaim tunjangan pengangguran di AS sudah mencapai lebih dari 26 juta. Artinya, kini puluhan juta rakyat AS menggantungkan hidup dari uluran tangan pemerintah karena menjadi korban PHK sehingga tidak bisa mencari nafkah sendiri.

"Dalam beberapa bulan ke depan situasi akan mengerikan. Anda akan melihat angka jelek yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kevin Hassett, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.

Hassett memperkirakan angka pengangguran bisa mencapai 16% atau lebih pada April. Jika itu terwujud, maka akan menjadi angka tertinggi sejak Depresi Besar pada 1930-an.

 

Oleh karena itu, roda ekonomi memang harus diputar kembali meski secara sangat hati-hati. Protokol kesehatan harus tetap diprioritaskan, meski aktivitas kembali berangsur normal.


Tidak hanya AS, Italia juga siap melonggarkan lockdown mulai 4 Mei mendatang. Seperti di AS, kasus corona di Negeri Spageti juga dalam tren melambat.



"Saya harap bisa bilang: ayo buka semuanya, segera, kita mulai besok pagi. Namun itu sangat tidak bertanggung jawab. Sepertinya beralasan untuk berharap kita bisa melonggarkan lockdown pada 4 Mei," kata Giuseppe Conte, Perdana Menteri Italia, seperti dikutip dari Reuters.


Perkembangan di AS dan Italia memberi harapan bahwa ekonomi dunia yang babak-belur akibat pukulan pandemi virus corona perlaham mulai bangkit. Mari berdoa semoga semua baik-baik saja, sehingga social distancing dan lockdown bisa semakin dilonggarkan untuk akhirnya dicabut total.

Kala aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali seperti sedia kala, maka ekonomi akan bangkit sepenuhnya. Ada asa bahwa resesi ekonomi akibat pandemi virus corona hanya berlangsung sementara. Setelah prahara ini selesai, pertumbuhan ekonomi siap melaju kencang!



TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular