
Lockdown Mulai Dibuka, IHSG Awal Pekan Ini Berpotensi Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik pada perdagangan awal pekan ini berpotensi menguat. Setelah akhir pekan lalu sempat terkoreki, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin ini (27/4/2020) berpotensi melaju ke wilayah positif mengikuti sentimen positif bursa global.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat (24/4/2020) bursa saham Tanah Air IHSG mencatatkan kerugian 97,49 poin atau 2,12% ke level 4.4496,06. Dimaba rentang harga tertinggi 4.593,83 dan terendah di 4.496,06 setelah obat covid-19 dari Gilead Sciences dinyatakan kurang ampuh untuk uji klinis awal pasien di AS.
Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Jumat kemarin sebesar Rp 6,23 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 1,09 triliun di pasar reguler dan negosiasi. Saham-saham yang mengalami penurunan ada 276 saham, stagnan sebanyak 136 dan yang naik 111 saham.
Saham-saham yang mengalami penurunan di antaranya PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) (-6,96%), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) (-6,91%), PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) (-6,74%), Sedangkan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,70%) dan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) (-6,43%).
Data perdagangan mencatat selama sepekan kemarin IHSG terkoreksi 2,99% (week on week/wow). Pada periode 20-24 April 2020, investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 2,67 triliun di seluruh pasar. Dengan begitu net sell asing di sepanjang tahun ini mencapai Rp 17,54 triliun.
Sementara bursa saham Wall Street yang merupakan acuan atau barometer dari bursa saham global pada penutupan perdagangan Jumat kemarin menguat setelah Presiden Donald Trump menandatangani paket stimulus senilai US$ 484 miliar yang akan mendanai untuk pinjaman usaha kecil, rumah sakit dan tes corona masal di AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 260,01 atau 1,1%, pada 23.775,27, sementara S&P 500 naik 1,4% menjadi 2.836,74 sedangkan Nasdaq Composite naik 1,7% menjadi 8.634,52.
Namun untuk sepekan kemarin, Dow Jones turun 1,9% sementara S&P 500 turun lebih dari 1%. Nasdaq turun 0,2%. Ini adalah penurunan mingguan pertama bursa saham Wall Street dalam tiga minggu terakhir perdagangan, seperti dikutip dari CNBC Internasional.
Pada catatan pukul 07:12 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) turun 0,18% menjadi 23.615, sedangkan indeks S&P 500 merosot 0,3% ke 2.820 dan Nasdaq Composite 100 melemah 0,12% pada 8.758.
Pada perdagangan pagi ini Senin (27/4/2020) kenaikan di bursa saham Wall Street Jumat kemarin kemungkinan menjadi harapan baru atau angin segar IHSG untuk bergerak ke wilayah positif.
ada negara di Eropa yang mulai membuka lockdown pekan depan. Pertama adalah Italia yang sempat menjadi negara dengan kasus terparah dan telah lockdown sejak 9 Maret lalu.
Namun, seiring dengan menurunnya kasus harian di negara pizza tersebut, pemerintah akan memutuskan untuk melonggarkan pembatasan secara bertahap mulai 4 Mei nanti.
Selain itu, ada kadar dari Eropa yang mulai membuka lockdown pekan depan. Pertama adalah Italia yang sempat menjadi negara dengan kasus terparah dan telah lockdown sejak 9 Maret lalu.
Namun, seiring dengan menurunnya kasus harian di negara pizza tersebut, pemerintah akan memutuskan untuk melonggarkan pembatasan secara bertahap mulai 4 Mei nanti.
Berikutnya adalah negeri Kincir Angin, Belanda yang akan membuka lockdown pada 11 Mei nanti. Namun, Perdana Menteri Mark Rutte, langkah-langkah ketat tetap akan dilakukan.
Murid-murid akan diizinkan ke sekolah meski jam pelajaran masih dipangkas. Sekolah menengah atas akan diizinkan beroperasi di 1 Juni.
![]() |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), cenderung masih bergerak ke bawah (bearish) setelah menyentuh garis pivot. Mencoba melewati level support di 4.460 dan berlanjut ke area 4.430. Sementara resistance berada di 4.560 hingga area 4.6230.
Sementara itu, indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat masih bergerak ke bawah, tercermin dari garis CCI yang bergerak ke area pivot CCI.
Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah berada di atas area jenuh beli (overbought) cenderung untuk bergerak turun atau konsolidasi.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan sentimen positif merespon kinerja Wall Street dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area support. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk menguat terbatas.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
