Berat, Faisal Basri Prediksi PDB RI Bisa Minus 2,5% Tahun Ini

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
25 April 2020 11:24
Faisal Basri
Foto: Doc detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini hanya akan mencapai 0,5%. Namun, dalam kondisi terburuk akibat virus corona atau Covid-19 ini maka perekonomian bahkan bisa minus hingga 2,5%.

Menurutnya, skenario perekonomian ini tergantung dari penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah. Jika penanganannya masih bertele-tele dan serba tanggung maka perekonomian akan menuju ke skenario terburuk.

"Saya duga ekonomi Indonesia akan kemungkinan tumbuh hanya 0,5% paling optimis, pesimisnya minus 2%-2,5%, karena penanganan yang bertele-tele. Tidak ada koordinasi di pemerintah, semua jalan sendiri-sendiri," ujarnya melalui teleconference, Jumat (24/4/2020).

Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 yang serba tanggung dan bertele-tele bisa dilihat dari anggaran untuk meminimalisir dampaknya bagi perekonomian yang sangat kecil. Ia menyebutkan, tambahan belanja untuk APBN tahun ini hanya sekitar Rp 73 triliun.

Selain itu, kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga dinilai tidak efektif karena jalanan di Jakarta masih macet seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian larangan mudik diterapkan sangat terlambat setelah jutaan warga pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Oleh karenanya ia mengatakan sulit untuk memprediksi kapan puncak dan penyelesaian virus corona di Indonesia. Apalagi test untuk virus ini masih lambat penanganannya dan yang dilakukan tes masih sedikit dari jumlah penduduk yang ada.

"Ini yang membuat kita nggak tahu sampai kapan virus ini berlangsung, kita sudah kecolongan banyak. Misalnya Iran sudah turun kasusnya, kita naik terus nggak tahu sampai kapan. Puncaknya mungkin setelah lebaran karena sudah banyak yang mudik," jelasnya.

Dengan kondisi ini, ia mengatakan prediksi pemerintah perekonomian Indonesia tahun ini bisa tumbuh 2,3% adalah optimisme yang tinggi. "Semakin berat prediksi Indonesia, tumbuh 2% suatu prestasi luar biasa, jangan diharapkan ekonomi tumbuh dalam situasi kayak gini," tegasnya.







(dru) Next Article Covid-19 Usai, Laba Emiten Sarung Tangan (MARK) Anjlok 35%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular