
Pesawat Dilarang Terbang, IHSG Ikut Tumbang 0,81% di Sesi I
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 April 2020 12:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di perdagangan sesi I Jumat (24/4/2020) akibat kembali memburuknya sentimen pelaku pasar setelah obat penyakit virus corona (Covid-19) gagal menyembuhkan pasien.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung masuk ke zona merah, depresiasi makin membengkak hingga 0,81% dan menutup sesi I di 4.556,208.
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di sesi I sebesar Rp 2,72 triliun dengan investor asing melalukan aksi jual bersih sebesar Rp 196,88 miliar.
Kabar baik sebenarnya datang dari hari minyak mentah yang kembali menguat pada perdagangan Kamis kemarin, setelah mengalami gejolak di awal pekan.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan kemarin menguat nyaris 20% dan berada di kisaran US$ 16/barel. Minyak WTI di awal pekan ini menghebohkan jagat finansial dimana harganya sempat minus US$ 40/barel.
Kemudian minyak jenis Brent naik 4,7% di level US$ 21,33/barel. Pergerakan harga minyak mentah akan menjadi salah satu perhatian pelaku pasar hari ini, yang akan mempengaruhi sentimen.
Sayangnya kabar terkait obat Covid-19 membuat pelaku pasar kembali murung. Pada Jumat (17/4/2020) pekan lalu, pelaku pasar sempat dibuat ceria setelah adanya kabar Gilead Science Inc, raksasa farmasi di AS, memiliki obat yang efektif melawan virus corona.
CNBC International mengutip media STAT melaporkan rumah sakit di Chicago merawat pasien Covid-19 yang parah dengan obat antivirus remdesivir yang dalam uji coba klinis dan diawasi ketat. Hasilnya, pasien tersebut menunjukkan pemulihan yang cepat dari demam dan gangguan pernapasan.
Tetapi hari ini, pelaku pasar dibuat kecewa setelah Financial Times melaporkan obat dari Gilead tersebut tidak mampu memperbaikin kondisi pasien.
Financial Times mengutip sebuah dokumen yang secara tidak sengaja dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), dan merupakan hasil uji klinis di China, sebagaimana dilansir CNBC International.
Alhasil, sentimen pelaku pasar memburuk, mayoritas bursa saham Asia masuk ke zona merah, begitu juga dengan IHSG.
Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah resmi menghentikan sementara layanan transportasi udara penumpang komersial. Ketentuan ini berlaku sejak Jumat ini, 24 April 2020 sampai 1 Juni 2020 guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan larangan terbang ini berlaku baik perjalanan dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (internasional).
"Untuk sektor transportasi udara saya sampaikan pertama larangan perjalanan dalam negeri dan luar negeri, baik transportasi udara berjadwal maupun carter 24 April-1 Juni 2020," kata Novie, dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/4/2020). Adapun untuk penerbangan domestik direvisi menjadi Sabtu besok dihentikan karena mengaokomodasi reservasi lama.
Akibat kebijakan tersebut, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merosot 4,47%, sementara saham PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) masih disuspensi di level Rp 184/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Begitu perdagangan hari ini dibuka, IHSG langsung masuk ke zona merah, depresiasi makin membengkak hingga 0,81% dan menutup sesi I di 4.556,208.
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di sesi I sebesar Rp 2,72 triliun dengan investor asing melalukan aksi jual bersih sebesar Rp 196,88 miliar.
Kabar baik sebenarnya datang dari hari minyak mentah yang kembali menguat pada perdagangan Kamis kemarin, setelah mengalami gejolak di awal pekan.
Kemudian minyak jenis Brent naik 4,7% di level US$ 21,33/barel. Pergerakan harga minyak mentah akan menjadi salah satu perhatian pelaku pasar hari ini, yang akan mempengaruhi sentimen.
Sayangnya kabar terkait obat Covid-19 membuat pelaku pasar kembali murung. Pada Jumat (17/4/2020) pekan lalu, pelaku pasar sempat dibuat ceria setelah adanya kabar Gilead Science Inc, raksasa farmasi di AS, memiliki obat yang efektif melawan virus corona.
CNBC International mengutip media STAT melaporkan rumah sakit di Chicago merawat pasien Covid-19 yang parah dengan obat antivirus remdesivir yang dalam uji coba klinis dan diawasi ketat. Hasilnya, pasien tersebut menunjukkan pemulihan yang cepat dari demam dan gangguan pernapasan.
Tetapi hari ini, pelaku pasar dibuat kecewa setelah Financial Times melaporkan obat dari Gilead tersebut tidak mampu memperbaikin kondisi pasien.
Financial Times mengutip sebuah dokumen yang secara tidak sengaja dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), dan merupakan hasil uji klinis di China, sebagaimana dilansir CNBC International.
Alhasil, sentimen pelaku pasar memburuk, mayoritas bursa saham Asia masuk ke zona merah, begitu juga dengan IHSG.
Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah resmi menghentikan sementara layanan transportasi udara penumpang komersial. Ketentuan ini berlaku sejak Jumat ini, 24 April 2020 sampai 1 Juni 2020 guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan larangan terbang ini berlaku baik perjalanan dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (internasional).
"Untuk sektor transportasi udara saya sampaikan pertama larangan perjalanan dalam negeri dan luar negeri, baik transportasi udara berjadwal maupun carter 24 April-1 Juni 2020," kata Novie, dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/4/2020). Adapun untuk penerbangan domestik direvisi menjadi Sabtu besok dihentikan karena mengaokomodasi reservasi lama.
Akibat kebijakan tersebut, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merosot 4,47%, sementara saham PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) masih disuspensi di level Rp 184/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Most Popular