
Hari Pertama Ramadan, IHSG Bakal Dapat Tekanan
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 April 2020 08:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berpaya menekan penularan pandemi Covid-19 dengan mulai menghentikan penerbangan pesawat komersial domestik dan internasional mulai hari ini hingga 1 Juni 2020.
Katalis ini menjadi sentimen positif yang dicermati pelaku pasar di tengah masih tingginya jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.775 orang dengan 647 orang meninggal, atau fatality rate 8,3%.
Sebelumnya, pada Kamis kemarin (23/4/2020) IHSG berhasil ditutup menguat 0,56% ke level 4.593,55 dengan nilai transaksi Rp 7,92 triliun dan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 243,79 miliar.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, selain pesawat dan jalur transportasi laut yang disetop, pemerintah juga menghentikan keluar masuk seluruh moda transportasi di Jabodetabek, ini akan mengurangi aktivitas ekonomi yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
"IHSG berpeluang terkena profit taking pada kisaran 4.552 - 4.632," kata Edwin Sebayang, Jumat (24/4/2020).
Di sisi lain, PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen dari eksternal, Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan bahwa virus corona Covid-19 akan berada di tengah manusia dalam jangka waktu lama dan menjadi ancaman terpukulnya perekonomian, terutama di sektor riil.
WHO juga memperingatkan semua negara agar meningkatkan kewaspadaan. Karena hanya 76% negara yang dapat dikatakan punya kesiapan dalam mendeteksi kasus corona.
"IHSG rawan terkoreksi sebagai pertimbangan pengaruh yang terbatas dari saham AS setelah ditutup variatif dan ketidakpastian pasar dampak dari Covid-19," tulis Valbury Sekuritas.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Katalis ini menjadi sentimen positif yang dicermati pelaku pasar di tengah masih tingginya jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.775 orang dengan 647 orang meninggal, atau fatality rate 8,3%.
Sebelumnya, pada Kamis kemarin (23/4/2020) IHSG berhasil ditutup menguat 0,56% ke level 4.593,55 dengan nilai transaksi Rp 7,92 triliun dan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 243,79 miliar.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, selain pesawat dan jalur transportasi laut yang disetop, pemerintah juga menghentikan keluar masuk seluruh moda transportasi di Jabodetabek, ini akan mengurangi aktivitas ekonomi yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
"IHSG berpeluang terkena profit taking pada kisaran 4.552 - 4.632," kata Edwin Sebayang, Jumat (24/4/2020).
Di sisi lain, PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen dari eksternal, Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan bahwa virus corona Covid-19 akan berada di tengah manusia dalam jangka waktu lama dan menjadi ancaman terpukulnya perekonomian, terutama di sektor riil.
WHO juga memperingatkan semua negara agar meningkatkan kewaspadaan. Karena hanya 76% negara yang dapat dikatakan punya kesiapan dalam mendeteksi kasus corona.
"IHSG rawan terkoreksi sebagai pertimbangan pengaruh yang terbatas dari saham AS setelah ditutup variatif dan ketidakpastian pasar dampak dari Covid-19," tulis Valbury Sekuritas.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular