Tak Terima THR, Begini Respons Para Direksi BUMN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 April 2020 15:07
HUT BUMN (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memerintahkan kepada direksi dan komisaris perusahaan pelat merah untuk tak menerima Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini. Dana tersebut akan dialihkan penggunaannya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam suratnya mengatakan langkah ini diambil sehubungan dengan perkembangan penyebaran wabah penyakit akibat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia yang telah berdampak luas baik secara sosial, ekonomi, maupun keuangan, khususnya terhadap kondisi keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami memandang perlu segera dilakukan langkah-langkah guna meminimalisasi dampak bagi keuangan BUMN dan peningkatan kepekaan dan kesadaran sosial Pejabat BUMN dalam menghadapi kondisi nasional tersebut," kata Erick dalam suratnya, tertanggal 17 April 2020.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah perusahaan BUMN justru menanggapi positif hal tersebut. Holding pertambangan BUMN yang dipimpin oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum (kini disebut MIND ID) juga menilai hal ini bisa menjadi kontribusi perusahaan terhadap kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.


Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak mengatakan tak masalah jika tak menerima THR di tahun ini, sebab peruntukkan THR ini dipakai untuk donasi kemanusiaan.

"Kebijakan yang baik sebagai bagian dari kontribusi direksi dan komisaris BUMN terhadap kondisi yang sekarang dihadapi bersama. Sesuai surat Pak Menteri, dana THR tersebut akan dipakai untuk donasi kemanusiaan dan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penanggulangan Covid-19," kata Orias kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/4/2020).

Sejalan dengan itu, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Budi Harto juga menilai program ini dilakukan untuk meningkatkan kepekaan sosial BUMN terhadap kondisi yang terjadi di dalam negeri saat ini.

"Saya kira ini program yg baik sebagai bentuk kepekaan sosial direksi dan komisaris BUMN. Tidak masalah, ini bentuk arahan yang tepat untuk situasi seperti saat ini," kata Budi pagi ini.

Tak jauh berbeda, perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga merasa tak keberatan dengan perintah menteri.

"Kita ikut. Tetap Semangat !!!!," tegas Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda.


Masing-masing perusahaan ini sudah menganggarkan dana untuk membantu pencegahan merebaknya virus ini.

Sebagai holding perusahaan, Inalum yang membawahi perusahaan tambang seperti PT Freeport Indonesia, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) ini secara keseluruhan menganggarkan bantuan senilai Rp 70 miliar. Meski demikian jumlah realisasi dana yang digunakan baru mencapai Rp 25 miliar.

Jumlah ini berada di luar dana bantuan yang akan dikeluarkan dari THR direksi dan komisaris tahun ini.

Sementara itu, Adhi Karya menyebut telah menganggarkan dana bantuan senilai Rp 5 miliar untuk mengatasi penyebaran virus ini.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Sederet Inovasi Model Bisnis BUMN A La Erick, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular