Internasional

Tertekan Corona, Virgin Australia Bangkrut

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 April 2020 16:57
CEO Virgin Group Richard Branson
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Virgin Australia melaporkan diambang kebangkrutan pada Selasa (21/4/2020). Terhentinya bisnis penerbangan global karena corona membuat bisnis milikĀ Richard Branson itu merana.

"Keputusan kami hari ini adalah tentang mengamankan masa depan Virgin Australia Group dan muncul di sisi lain dari krisis COVID-19," kata CEO Paul Scurrah dalam pernyataan ke Bursa Efek Australia.

"Australia membutuhkan maskapai penerbangan dan kami bertekad untuk terus terbang."



Maskapai ini memiliki utang lebih dari 5 miliar dollar Australia atau sekitar US$ 3,2 miliar. Untuk tetap bertahan, maskapai mengajukan permohonan pinjaman 1,4 miliar dollar Australia.

Namun pemerintah Australia menolak untuk menyelamatkan perusahaan itu. Sebelumnya, maskapai merumahkan 1000 pekerja, termasuk 8.000 pilot, pramugari, dan staff darat.

Sementara itu administor yang menangani kebangkrutan ini, Vaughan Strawbridge dari firma akuntansi Deloitte, mengatakan ada lebih dari 10 pihak menyatakan berminta dalam proses restrukturisasi.

"Ada minat luar biasa dalam bisnis dan restrukturisasi Virgin Australia," katanya kepada wartawan di Sydney, dikutip dari AFP.

"Kami yakin ini akan menghasilkan restrukturisasi yang dicapai dalam waktu singkat."

Australia sendiri sudah menutup perbatasan karena corona. Ini membuat Virgin Australia menangguhkan semua rute kecuali rute domestik terbatas, termasuk penerbangan yang membawa warga Australia pulang dari luar negeri.

Sementara itu, Branson juga mengirimkan surat ke karyawan yang menyebutkan tengah meminta bantuan dana dari pemerintah Inggris. Branson adalah warga Inggris dan pemilik Induk Virgin Australia yakni Virgin Atlantic.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Richard Branson Minta Pinjaman Inggris, Virgin Air Bangkrut?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular