Trump yang Buka Lockdown, Kok Malah Rupiah yang Senang?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 April 2020 09:04
valas
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Penyebaran virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19) yang terus melambat membuat investor semakin yakin bahwa badai pasti berlalu.

Pada Jumat (17/4/2020), US$ 1 dibanderol Rp 15.480 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,77% dibandingkan posisi sehari sebelumnya.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan pelemahan 0,32% di hadapan dolar AS. Rupiah mengikuti jejak mata uang utama Asia lainnya yang juga tidak berdaya di hadapan greenback.


Ya, rupiah memang perkasa sepanjang bulan ini. Secara month-to-date, rupiah perkasa dengan apresiasi 4,29% terhadap dolar AS.

Namun jangan lupa, rupiah masih melemah tajam dibandingkan posisi akhir tahun lalu alias year-to-date. Mau tahu rupiah sudah anjlok seberapa dalam? 12,39%.

 


Jadi sebenarnya ruang penguatan rupiah masih terbuka lebar. Seperti kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, rupiah masih 'kemurahan' alias undervalued.


Sementara dari sisi eksternal, mood pelaku pasar semakin membaik setelah tanda perlambatan penyebaran virus corona kian terlihat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 16 April 2020 adalah 1.991.562 orang. Bertambah 76.647 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Tambahan 76.647 orang sama dengan 4% dibandingkan sehari sebelumnya. Sejak 30 Maret, persentase laju pertumbuhan kasus baru semakin stabil di kisaran satu digit. Ini menandakan kurva jumlah pasien semakin melandai sehingga bukan tidak mungkin dalam waktu dekat bakal bergerak turun.




Sementara di AS, negara dengan kasus corona terbanyak di dunia, perkembangannya juga positif. Data US Centers for Desease Control and Prevention (CDC) menyebutkan jumlah pasien corona di Negeri Paman Sam adalah 632.548. Bertambah 4,49% dibandingkan hari sebelumnya.

Kenaikan 4,49% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan hari sebelumnya yang sebesar 4,56%. Sejak 8 April, persentase kenaikan kasus corona di AS bertahan di kisaran satu digit dengan kecenderungan menurun.



Oleh karena itu, Presiden AS Donald Trump mulai berpikir untuk melonggarkan aturan pembatasan sosial (social distancing) dan karantina wilayah (lockdown) yang diberlakukan di banyak negara bagian. Pelonggaran itu akan dilakukan secara bertahap.

"Kami tidak membuka begitu saja, tetapi selangkah demi selangkah. Lockdown yang terlalu lama ditambah dengan depresi ekonomi yang menyertainya malah membuat masalah bagi kesehatan masyarakat. Akan lebih banyak kasus penyalahgunaan obat-obatan, kecanduan alkohol, kecenderungan bunuh diri, atau penyakit jantung," tegas Trump, sebagaimana diberitakan Reuters.


Arahan dari Gedung Putih adalah bagi negara bagian yang mencatatkan jumlah kasus dengan tren menurun dalam waktu 14 hari, maka bisa melonggarkan social distancing dan lockdown melalui tiga tahapan. Pertama, kerumunan orang sudah diperbolehkan asal tidak melebihi 10 orang. Di sini, orang-orang sudah diperbolehkan keluar rumah. Sekolah masih ditutup, tetapi bioskop, restoran, stadion, dan rumah ibadah sudah boleh dibuka.

Fase kedua adalah kerumunan orang boleh lebih banyak lagi, kini maksimal 50 orang. Di sini, sekolah dan bar/pub sudah bisa dibuka kembali.

Fase ketiga adalah kantor dan pabrik sudah bisa beroperasi tanpa batasan jumlah pekerja. Artinya, aktivitas masyarakat sudah kembali seperti sedia kala.

Perkembangan ini membawa asa bahwa virus corona bukan akhir dari segalanya. Ternyata kita bisa bangkit dan memulihkan kembali aktivitas ekonomi yang nyaris lumpuh.

Harapan ini membuat investor tidak lagi bermain aman. Aset-aset berisiko yang harganya sudah ambles seambles-amblesnya kini menjadi barang koleksi yang seksi. Arus modal asing mengalir ke pasar keuangan negara-negara, termasuk Indonesia. Hasilnya, rupiah mampu menguat.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular