Internasional

Terpapar Corona, Jerman Akui Masuk Jurang Resesi

Market - Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
15 April 2020 16:11
German Chancellor Angela Merkel gestures as she holds the annual summer news conference in Berlin, Germany, July 20, 2018. REUTERS/Fabrizio Bensch Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Jerman memasuki resesi pada Maret 2020 ini karena pandemi virus corona (COVID-19). Perlambatan bahkan diprediksi berlanjut sampai pertengahan tahun nanti.

Hal ini ditegaskan Kementerian Ekonomi Jerman, Rabu (15/4/2020). Resesi adalah situasi di mana ekonomi berkontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun.

"Runtuhnya permintaan global, gangguan rantai pasokan, perubahan perilaku konsumen dan ketidakpastian di kalangan investor berdampak pada Jerman," tulis kementerian dalam laporan bulanannya, dikutip dari Reuters.



Bahkan, jika langkah jarak sosial mereda, ekonomi belum akan pulih. Hanya akan membaik namun masih lambat.

Jerman sendiri memperpanjang pembatasan gerak warga untuk menekan corona hingga 3 Mei mendatang. Kebijakan ini dilakukan setelah Kanselir Angela Merkel melakukan video konferensi dengan 16 negara bagian untuk melihat situasi terkini Jerman.

Sebenarnya, Dana Moneter Internasional (IMF) sudah memproyeksi kawasan Eropa akan mengalami kontraksi -7,5%, sedangkan pertumbuhan ekonomi Jerman diprediksi -7,0%.

Pertumbuhan ekonomi Jerman di kuartal IV-2019 stagnan alias tidak tumbuh dari kuartal sebelumnya. Pada kuartal II-2019 ekonomi Jerman sempat minus 0,2%, akan tetapi mampu terhindar dari resesi karena pada kuartal III-2019 ekonominya tumbuh 0,2%.



[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Terhindar dari Resesi, Ekonomi Jerman Tumbuh 0,1% di Q3 2019


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading