Dampak Covid-19, Bank Mandiri & BTN Pangkas Target Kredit

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 April 2020 17:05
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal merevisi target pertumbuhan kredit.
Foto: Ilustrasi KPR (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten bank pelat merah, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal merevisi target pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini. Revisi ini mempertimbangkan aktivitas perekonomian domestik yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19), termasuk di sektor perbankan.

Menurut Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN Nixon L. P. Napitupulu, banyak debitur BTN tidak bisa memenuhi kewajiban membayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena secara langsung maupun tidak langsung bidang pekerjaan debitur terdampak virus corona jenis baru ini.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini merevisi target pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) non-subsidi dan komersial menjadi kisaran 0%-3%.

Adapun, pada KPR subsidi, diperkirakan dapat tumbuh di kisaran 6%-8% bergantung pada periode berakhirnya Covid-19. Sedangkan laba bersih diproyeksikan dapat mencapai Rp 2 triliun tahun ini.


"Dalam kondisi seperti saat ini perseroan lebih memilih efisiensi, memperkuat cadangan dan likuiditas agar tetap survive, kata Nixon," dalam pernyataannya, dikutip Senin (13/4/2020).

Untuk memperkuat likuiditas, BTN melakukan pembelian surat utang pemerintah yang saat ini harganya sedang jatuh sebagai upaya BTN dalam meningkatkan fee based income (pendapatan non bunga) melalui transaksi treasury dengan menganggarkan dana Rp 20 triliun.

Emiten bank pelat merah lainnya, Bank Mandiri juga akan merevisi target pertumbuhan kredit dari yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini. Akan tetapi, deviasi perubahan dari Rencana Bisnis Bank (RBB) bank bersandi BMRI ini, belum dapat ditentukan saat ini.

"Sudah pasti tahun ini akan berbeda dari proyeksi awal tahun. Seberapa banyak deviasinya belum ada yang bisa memastikan. Tentunya dengan kita pastikan bahwa kecukupan modal dan likuiditas yang baik, kami ingin memposisikan Bank Mandiri bisa me-minimize impact dari krisis ini," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Silvano Winston Rumantir, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, belum lama ini.

BMRI juga menyiapkan tiga skenario dalam menghadapi pandemi Covid-19. Adapun tiga skenario yang disiapkan mulai dari kategori ringan (mild), sedang (moderate) hingga risiko terburuk (worst) apabila wabah corona terus berlangsung hingga pengujung tahun.

"Kami monitor terus perkembangan ini dan kita lakukan simulasi keadaan terburuk, termasuk apabila efek corona berlangsung sampai akhir tahun," jelas Silvano.

CNBC Indonesia mencatat, pada proyeksi awal tahun, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit akan tumbuh di kisaran 10%-11% di tahun 2020.

Dari sisi bottom line, laba bersih perusahaan dengan kode saham BMRI ini diproyeksikan akan meningkat 6-7% dari dan margin bunga bersih (net interest margin) di kisaran 5,3%-5,5%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah ditargetkan akan turun ke level 2,4%-2,5% dari prognosa tahun 2019 di kisaran 2,5% - 2,6%.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Mohon Maaf! BTN Tak Bagi Dividen Laba 2020, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular