AUM Reksa Dana Ambles, Reksa Dana Indeks Paling Dalam

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 April 2020 14:30
Penurunan nilai AUM terbesar ini terjadi pada produk reksa dana indeks dengan penurunan sebesar 24,64% mtm.
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga riset reksa dana, Infovesta mencatat nilai dana kelolaan (asset under management/AUM) dari reksa dana Indonesia turun sebanyak Rp 53,28 triliun secara month-to-month (mtm), dari akhir Febuari 2020 ke akhir Maret 2020. Penurunan nilai AUM terbesar ini terjadi pada produk reksa dana indeks dengan penurunan sebesar 24,64% mtm.

Penurunan AUM terbesar kedua terjadi pada reksa dana pasar uang, di periode yang sama nilainya turun sebesar 20,70%.

Penurunan terbesar ketiga terjadi pada AUM reksa dana saham yang menguap sebesar 17,70%.

Penurunan ini sejalan dengan profil risiko investor yang menjadi lebih lower risk saat pandemi ini. Demikian mengutip riset Infovesta.

Penurunan AUM terjadi diseluruh jenis Reksa Dana, sedangkan hanya jenis Reksa Dana Terproteksi dan Reksa Dana ETF saja yang masih mengalami kenaikan Unit Penyertaan. Penurunan AUM secara serempak ini disebabkan oleh kinerja reksa dana yang sedang mengalami tekanan.

AUM Reksa Dana Turun Tajam, Reksa Dana Indeks Paling ParahFoto: Dok Infovesta


Menurut laporan mingguan Invofesta, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi profil risiko investor menjadi lower risk. Hal ini dapat dilihat dari dana asing yang berbondong-bondong keluar dari Indonesia, dimana kepemilikan SBN oleh asing hingga 7 April tercatat sebesar Rp 927,82 T atau turun 6,10% sejak awal tahun 2020.

Pertumbuhan unit penyertaan tertinggi diraih oleh Reksa Dana Terproteksi dengan tingkat pertumbuhan AUM yang mencatatkan penurunan terkecil diantara jenis reksa dana lainnya. Hal ini membuktikan bahwa Reksa Dana jenis ini masih bertahan ditengah ketidakpastian kondisi pasar modal di Indonesia.

Mengingat bahwa Reksa Dana Terproteksi menempatkan sebagian besar investasinya pada instrumen surat utang dan memegangnya hingga jatuh tempo, maka instrumen ini menjadi lebih diminati daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap karena skenario terburuk yang akan terjadi hanya ketika perusahaan penerbit surat hutang mengalami default atau gagal bayar.

Selanjutnya, tren penurunan suku bunga yang masih berlanjut dan melihat kondisi pasar saham yang masih belum juga bangkit akibat virus Corona juga membuat Reksa Dana Terproteksi menjadi alternatif investasi bagi para Investor.

Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan penurunan nilai AUM ini selama satu bulan penuh dengan jumlah cukup besar ini terjadi karena investor memilih untuk melalukan redemption disertai dengan terjadinya penurunan nilai aset dasar (underlying) karena kondisi pasar.

"Pada reksa dana saham paling terimbas penurunan nilai portfolio disusul oleh reksa dana pendapatan tetap. Pada reksa dana pasar uang paling besar kena redemption," kata Wawan kepada CNBC Indonesia, Senin (13/4/2020).

Sementara itu, dari segi nilai unit penyertaan, penurunan terbesar tercatat pada reksa dana pasar uang yang jumlahnya mengalami penurunan sebesar 21,33% mtm.

Selanjutnya diikuti oleh reksa dana DIRE+KIK EBA yang unit penyertaannya turun 17,29% kemudian diikuti oleh reksa dana indeks yang turun 5,23%.

Sementara itu, merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana sepanjang tahun ini sudah menyusut 11,71% secara year to date hingga 27 Maret lalu. Turun Rp 63,51 triliun dari Rp 542,19 triliun menjadi sebesar Rp 478,68 triliun.

Nilai unit penyertaan juga mengalami penurunan dari sebanyak 4,24 miliar menjadi sebanyak 4,14 miliar di periode yang sama.

AUM Reksa Dana Turun Tajam, Reksa Dana Indeks Paling ParahFoto: Dok OJK
AUM Reksa Dana Turun Tajam, Reksa Dana Indeks Paling ParahFoto: Dok OJK

(hps/hps) Next Article Cuan...Cuan! Semua Reksa Dana Merangkak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular