
Sepekan IHSG Menguat 2,5%, 5 Saham ini Diborong Asing!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,48% di level 4.649,08 pada perdagangan terakhir pekan ini, yakni Kamis kemarin (9/4/2020). Dalam sepekan, IHSG mampu mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,55% dari Jumat pekan sebelumnya 4.623.
Data perdagangan Bursa Eek Indonesia (BEI) mencatat, asing tercatat keluar Rp 509,44 miliar di semua pasar, terbesar di pasar reguler Rp 398,62 miliar dalam sehari kemarin.
Dalam sepekan, asing masih mencatatkan net sell alias jual bersih Rp 1,87 triliun di semua pasar, di antaranya Rp 1,65 triliun di pasar reguler.
Meski masih mencatatkan net sell sepekan, secara year to date, atau tahun berjalan, asing masuk sebesar Rp 2,85 triliun di pasar negosiasi dan tunai. Sementara di pasar reguler net sell Rp 15,51 triliun sejak Januari hingga penutupan Kamis kemarin.
Data BEI mencatat, masih ada lima saham yang banyak dibeli asing dalam sepekan terakhir:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), asing masuk Rp 268,68 miliar, harga saham menguat 3,42% di level Rp 27.975/saham.
2. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN), asing net buy Rp 124,3 miliar, harga saham melesat 14,77% di level Rp 171/saham.
3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), asing masuk Rp 87,59 miliar, harga saham turun tipis 0,98% di level Rp 10.100/saham.
4. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), asing net buy Rp 79,15 miliar, harga saham naik 12% di level Rp 1.120/saham.
5. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), asing masuk Rp 73,35 miliar, harga saham laik 8% di level Rp 8.100/saham.
Salah satu sentimen yang memberikan persepsi positif bagi investor ialah nilai tukar rupiah yang mulai menguat di tengah upaya pemerintah dan bank sentral yang memberikan banyak stimulus dan relaksasi.
Data Refinitiv mencatat, nilai tukar rupiah menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin (9/4/2020). Tidak hanya itu, rupiah juga "berlari" sendirian dibandingkan mata uang utama Asia lainnya.
Awalnya, rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis 0,03% di Rp 16.155/US$. Mata uang Garuda terlihat akan kembali K.O. pada siang kemarin setelah depresiasi bertambah besar hingga 0,31% di Rp 16.200/US$.
Namun, setelah mencapai level tersebut, rupiah justru berbalik menguat. Apresiasi bahkan semakin tajam setelah rupiah melewati Rp 16.000/US$. Di akhir perdagangan kemarin sore, rupiah berada di level Rp 15.800/US$, menguat 2,17% di pasar spot.
Dari kabar emiten, salah satu sentimen positif saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ialah, bank milik Grup Djarum itu memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham senilai Rp 555/saham dari laba bersih yang berhasil dikantongi perusahaan sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan keterangan BBCA usai RUPST yang digelar Kamis, jumlah yang dibagikan ini sebanyak 47,9% dari capaian laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 28,6 triliun. Jumlah dividen tersebut disebutkan naik 15,5% dibagikan dengan tahun sebelumnya.
Dari nilai dividen tunai Rp 555/saham, itu sudah termasuk di dalamnya nilai dividen interim senilai Rp 100/saham yang telah dibagikan pada 20 Desember 2019.
(tas/miq) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500