
Bursa Saham Asia Masih Tertekan, Efek Corona Belum Hilang

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Rabu ini (8/4/2020) sebagian besar terkoreksi karena kekhawatiran atas dampak virus corona (coronavirus disease 2019/Covid-19) belum sepenuhnya pulih.
Saham-saham di bursa China daratan, hari ini sedikit menurun karena pemerintah mencabut pembatasan interaksi di pusat kota Wuhan di mana virus corona pertama kali muncul pada akhir Desember 2019.
Indeks Shanghai Composite turun 0,19% menjadi 2.815,37, sementara Shenzhen ambles 0,16% pada 1.740,65. Indeks Hang Seng Hong Kong juga melemah 1,29% ke 23.970,37. Bursa saham di Australia, Indeks acuan S&P/ASX 200 merosot 0,86% pada 5.206,9, sedangkan Indeks FTSE Straits Times Singapore (STI) turun 1,36% menjadi 2.536,92.
Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,9% menjadi 1.807,14, karena investor asing dan institusional melepas saham-saham berkapitalisasi besar di tengah kekhawatiran yang meningkat bahwa penurunan ekonomi dunia bisa sangat dalam dan panjang.
Peningkatan kasus virus corona di Negeri Ginseng tersebut berdasarkan catatan terakhir dari University Johns Hopkins mencapai 10.384 orang dengan angka kematian sebanyak 200 jiwa.
Sementara di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 403,06 poin atau 2,13% menjadi 19.353,24, sedangkan indeks Topix di Tokyo juga menguat 1,59% pada 1.425,47. Penguatan bursa saham Jepang terjadi setelah Perdana Menteri Negeri Sakura Shinzo Abe mengatakan akan menggelontorkan stimulus fiskal untuk menahan dampak dari wabah covid-19, jumlahnya akan mencapai 39 triliun yen (US$ 357 miliar), menurut laporan Reuters, mengutip kantor berita lokal Jiji.
Pendorong laju kenaikan bursa saham Jepang di antaranya saham Odakyu Electric Railway, East Japan Railway, dan Tobu Railway melonjak 5%-7%, sementara J.Front Retailing melonjak 6,6% dan Takashimaya naik 6,1%. Saham maskapai penerbangan dan layanan kesehatan juga membukukan keuntungan yang kuat.
Dalam berita ekonomi, pesanan mesin inti di Jepang naik 2,3% yang disesuaikan secara musiman pada Februari, kata Kantor Kabinet Jepang. Itu melebihi ekspektasi untuk penurunan 2,9% setelah kenaikan 2,9% di Januari.
Sementara di bursa Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, terkoreksi 3,18% menjadi 4.626,69.
Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini mencapai Rp 6,14 triliun, dengan catatan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 329,23 miliar di pasar reguler dan non-reguler.
Perkembangan pada pandemi global coronavirus disease 2019 (Covid-19) kemungkinan terus menjadi fokus investor, dengan langkah-langkah jarak sosial yang lebih ketat sedang dilaksanakan oleh negara-negara regional dalam beberapa hari terakhir untuk mengekang penyebaran wabah virus corona.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat