Dolar AS Hajar Mata Uang Asia, Rupiah Peringkat 4 Terbaik

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 April 2020 16:30
Rupiah Undervalue, Diprediksi Menguat di Akhir Tahun
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sementara itu, Bahana Sekuritas melihat posisi rupiah di Rp 16.200/US$ masih di bawah nilai fundamentalnya (undervalue) sekitar 8-10%. Dalam rilisnya Bahana melihat saat terjadi pandemi COVID-19 keseimbangan eksternal Indonesia masih lebih bagus ketimbang negara di Asia lainnya, sebabnya pendapatan devisa dari sektor pariwisata yang relative rendah terhadap PDB, eksposur ke rantai pasokan ekspor global yang tidak terlalu besar, serta utang pemerintah dan swasta yang masih di bawah 40% dari PDB. 

Oleh sebab itu, Bahana Sekuritas mempertahankan proyeksinya rupiah akan berada di level Rp 13.250/US$. Meski demikian pada bulan Mei dan Juni, rupiah diprediksi masih akan bergerak di kisaran Rp 15.500/US$. 



Gubernur BI, Perry Warjiyo, sebelumnya juga berulang kali menyatakan nilai tukar rupiah undervalue

"Bahwa kami memandang rupiah yang sekarang undervalue, memadai karena memang risiko global lagi tinggi dan ke depannya akan cenderung stabil bahkan menguat karena akan ada portfolio inflow yang lebih besar," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, Kamis (2/4/2020).

Perry menyebutkan, pihaknya akan terus menstabilkan nilai tukar rupiah melalui triple intervention baik secara spot, DNDF, dan pembelian SBN dari pasar sekunder. Dengan demikian ia meyakini nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan menguat ke level Rp 15. 000 per US$ di akhir tahun.

"Dengan langkah bersama kami yakin nilai tukar rupiah tidak hanya stabil tapi bahkan menguat di Rp 15.000 di akhir tahun ini," kata dia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular