
Wow, BI Dapat Amunisi Dolar dari The Fed AS US$ 60 Miliar
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
07 April 2020 16:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyepakati kerja sama repurchase agreement (repo) line dengan bank sentral AS The Fed. Bank Sentral AS nantinya akan menyiapkan stok dolar hingga US$ 60 miliar jika BI membutuhkan.
"Ini bentuknya repo line. Kerja sama dengan bank sentral termasuk BI dengan The Fed. Repo line ini adalah suatu kerja sama untuk kalau BI membutuhkan likuiditas dolar bisa digunakan," kata Perry di Channel Youtube BI, Selasa (7/4/2020).
Perry mengklaim keberhasilan kerja sama ini memberikan keyakinan kepada investor asing. Walaupun saat ini cadangan devisa yang dikelola BI masih cukup tinggi di US$ 120 miliar.
"Kerja sama The Fed ini hanya dengan sejumlah negara di emerging markets, termasuk RI. Ini bagian dari confidence dari AS kepada Indonesia karena punya prospek bagus baik dari kebijakan dari fiskal dan moneter," tuturnya.
Perry mengatakan juga, bersama The Fed juga dibahas mengenai swap line. Namun penyediaan swap line sudah dalam jumlah besar kepada negara lain.
"Untuk ini yang disepakati adalah repo line. Ini namanya FIMA atau facility for foreign and international monetary authorities," kata Perry lebih jauh.
Namun sebagai catatan dari Perry, repo line ini tidak serta merta menambah cadangan devisa RI. Karena bentuknya repo dan dipakainya jika diperlukan.
(dru/dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
"Ini bentuknya repo line. Kerja sama dengan bank sentral termasuk BI dengan The Fed. Repo line ini adalah suatu kerja sama untuk kalau BI membutuhkan likuiditas dolar bisa digunakan," kata Perry di Channel Youtube BI, Selasa (7/4/2020).
Perry mengklaim keberhasilan kerja sama ini memberikan keyakinan kepada investor asing. Walaupun saat ini cadangan devisa yang dikelola BI masih cukup tinggi di US$ 120 miliar.
"Kerja sama The Fed ini hanya dengan sejumlah negara di emerging markets, termasuk RI. Ini bagian dari confidence dari AS kepada Indonesia karena punya prospek bagus baik dari kebijakan dari fiskal dan moneter," tuturnya.
Perry mengatakan juga, bersama The Fed juga dibahas mengenai swap line. Namun penyediaan swap line sudah dalam jumlah besar kepada negara lain.
"Untuk ini yang disepakati adalah repo line. Ini namanya FIMA atau facility for foreign and international monetary authorities," kata Perry lebih jauh.
Namun sebagai catatan dari Perry, repo line ini tidak serta merta menambah cadangan devisa RI. Karena bentuknya repo dan dipakainya jika diperlukan.
(dru/dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Most Popular