Dihantam Corona, Astra Ramal Penjualan Kendaraan Ambles 40%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 April 2020 17:15
Pandemi virus corona (Covid-19) di global dan Indonesia telah menyebabkan guncangan perekonomian domestik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Covid-19) di global dan Indonesia telah menyebabkan guncangan perekonomian domestik, termasuk berdampak terhadap lesunya penjualan di sektor otomotif.

Head of Investor Relations PT Astra International Tbk (ASII) Tira Ardianti memperkirakan, pada tahun ini penjualan kendaraan di bawah Grup Astra bisa turun 30% hingga 40% akibat pandemi virus corona.

Adanya kebijakan pemerintah yang mengharuskan setiap orang membatasi pertemuan secara fisik dan kebijakan bekerja dari rumah menjadikan pembelian kendaraan baru turun drastis.

"Penjualan kendaraan terkena dampak pandemi Covid-19. Kami perkirakan penjualan bisa turun antara 30-40% tahun ini, dengan asumsi mulai tengah tahun ini penyebarannya menurun dan bisa ditekan, sehingga kondisi mulai pelan pelan membaik," kata Tira, kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/4/2020).


Oleh sebab itu, Astra masih belum menyampaikan target proyeksi penjualan kendaraan mengingat situasi pandemi Corona di tanah air masih terus berkembang. Terlebih lagi, memasuki musim Ramadan dan Lebaran yang jatuh pada periode April dan Mei 2020, biasanya tren penjualan secara tahunan kendaraan bermotor akan turun.

"Sulit memprediksi penjualan ke depan, karena kita belum tahu seberapa dalam dampaknya. Kita baru lihat setelah penerapan social distancing pertengahan Maret lalu," kata Tira menjelaskan.

Sebagai informasi, sepanjang 2019, secara konsolidasi, Astra membukukan laba bersih Rp 21,71 triliun, naik 0,18% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 21,67 triliun.

Sedangkan, pendapatan ASII mengalami penurunan 1% menjadi Rp 237,17 triliun dari sebelumnya Rp 239,21 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan pendapatan dari divisi otomotif dan agribisnis.

"Kinerja Grup selama tahun 2019 terimbas pelemahan konsumsi domestik dan rendahnya harga-harga komoditas, tetapi diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas Grup yang baru diakuisisi," kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra, dalam siaran persnya, Kamis (27/2/2020).

Selain Astra, dampak ini juga dirasakan pabrikan lain. Bahkan beberapa pabrik motor dan mobil kompak sudah memangkas produksi bahkan menghentikan sementara kegiatan produksi mulai April. Dampaknya akan berpengaruh pada penjualan yang turun sampai 30%.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto mengakui anggotanya ikut terpukul dari pandemi yang baru berlangsung sebulan ini, tapi sudah berdampak signifikan.

"[Produksi] secara umum masih berjalan, tapi menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada yang WFH [bekerja dari rumah]. Ada stop line sebagian. Tapi ini kan line banyak, ada yang line tertentu (berhenti). Intinya pengaturan kapasitas produksi, atau penyesuaian," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/4).


[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Penjualan Mobil Nasional Drop di Mei, Begini Strategi Astra

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular