Kabar Baik Datang, Investor Tenang, Bursa Asia Terbang

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2020 08:45
Kabar Baik Datang, Investor Tenang, Bursa Asia Terbang
Ilustrasi Bursa Saham Tokyo (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia menghijau pada perdagangan pagi ini. Optimisme yang ditularkan oleh Wall Street membuat bursa saham Asia menguat signifikan.

Pada Selasa (7/4/2020) pukul 08:41 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:



Dini hari tadi waktu Indonesia, datang kabar baik dari New York. Bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat sangat tajam di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) meroket 7,73%, S&P 500 terdongkrak 7,03%, dan Nasdaq Composite melesat 7,33%.


Pelaku pasar (dan seluruh dunia) boleh lega untuk sementara karena pandemi virus corona alias Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) mulai mereda. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari.

Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit.

Demikian pula dengan korban meninggal, kurvanya semakin mendatar. Selama 23 Januari-6 Maret, rata-rata penambahan korban adalah 14,6% per hari.

Sejak 16 Maret, lajunya sudah di bawah rata-rata tersebut. Pada 6 April, jumlah korban jiwa bertambah 7,66%. Ini adalah yang terendah sejak 18 Maret.

"Pasar memulai perdagangan pekan ini dengan nada yang positif. Ini karena munculnya tanda awal bahwa ada perbaikan di negara-negara hot spot (jumlah kasus corona tinggi)," sebut riset ANZ.



Data Kementerian Kesehatan Prancis menyebutkan pada 6 April ada 357 korban meninggal akibat virus corona. Lebih sedikit ketimbang hari sebelumnya yaitu 441 orang. Pasien yang dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga berkurang dari 502 menjadi 390 orang.

Sementara di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson dibawa ke IGD karena mengalami peningkatan gejala Covid-19. Untuk sementara tugas perdana menteri diserahkan kepada Dominic Raab, Menteri Luar Negeri.


Akan tetapi, secara umum perkembangan penyebaran virus corona di Negeri Big Ben agak membaik. John Edmunds, Kepala London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), mengatakan kebijakan lockdown dan social distancing di Inggris lumayan sukses menurunkan angka kasus baru karena berhasil memutus kontak masyarakat dengan orang-orang dinilai berisiko. Bahkan saat ini kontak seseorang dengan dunia luar turun lebih dari 70%.

"Apabila pola ini terus berlanjut, maka kita bisa berharap epidemi ini mulai melambat. Namun ini baru tanda-tanda awal, bukan berarti pekerjaan sudah selesai," tegas Edmunds, seperti dikutip dari Reuters.

Data Kementerian Kesehatan dan Perlindungan Sosial Inggris menyebutkan bahwa sejak 10 Maret hingga 5 April rata-rata pertumbuhan kasus corona baru adalah 20,44% per hari. Dalam sembilan hari terakhir, rata-ratanya sudah turun 13,98%.




Akhirnya setelah pekan lalu dihujani berita resesi, depresi, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), lonjakan pengangguran, dan semacamnya kini peta permainan berubah. Kabar-kabar baik bermunculan, dan berhasil memunculkan optimisme yang lumayan lama terpendam.

Optimisme ini juga terjadi di pasar keuangan Asia. Arus modal asing mengalir deras sehingga bursa saham Asia ramai-ramai menghijau. Sungguh sebuah pemandangan yang asri.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular