Laju Infeksi COVID-19 Melambat, Bursa Eropa Dibuka Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 April 2020 14:46
Bursa Eropa dibuka menguat pada perdagangan Senin (6/4/2020) menyusul mulai munculnya sinyal pelemahan penyebaran wabah COVID-19.
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka menguat pada perdagangan Senin (6/4/2020)  menyusul mulai munculnya sinyal pelemahan penyebaran wabah COVID-19.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Benua Biru, menguat 2,5% di pembukaan. Indeks saham sektor otomotif memimpin dengan reli sebesar 5,1%. Indeks saham sektor lain kompak melaju di jalur hijau.

Selang 30 menit kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 9,69 poin (+3,14%) ke 318,75. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 160,45 poin (+2,96%) ke 5.575,95, indeks DAX Jerman tumbuh +390,92 poin (+4,1%) ke 9.916,69 dan CAC Prancis bertambah 148,43 poin (+3,57%) ke 4.303,01.

Italia yang menjadi pusat penyebaran pandemi COVID-19 di Benua Biru, sebelum kemudian diambil alih oleh Spanyol, melaporkan tingkat kematian harian terendah dalam lebih dari dua pekan terakhir.

Jerman melaporkan penurunan tingkat temuan kasus baru pada hari Minggu pekan lalu, melanjutkan tren dua hari sebelumnya. Di sisi lain, Spanyol melaporkan tingkat penyebaran dan kematian yang melambat dengan kenaikan rasio kematian 6%, separuh dari posisi pekan sebelumnya.

"Data dari pekan ini dan hari ini mengonfirmasi perlambatan infeksi," tutur Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa dalam konferensi pers, sebagaimana diberitakan Reuters. "Data itu mengonfirmasi bahwa karantina membuahkan hasil."

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson menjalani tes di rumah sakit sejak Minggu, selang 10 hari setelah terindikasi mengidap virus corona strain baru. Juru bicara pemerintah menyebutkan "langkah dini" itu diambil karena Boris terus menunjukkan gejala COVID-19.

Bursa di Asia Pasifik menguat pada Senin sore menyusul jadwal pertemuan antara negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada Senin, meski akhirnya ditunda. Pemangkasan produksi disebut-sebut menjadi agenda utamanya.

Harga minyak mentah anjlok pada perdagangan Senin akibat pembatalan itu. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) drop 2,86% ke level US$ 27,53 per barel, sedangkan minyak jenis Brent turun 1,7% ke US$ 33,53 per barel.

Pelaku pasar hari ini bakal mengantisipasi rilis data pesanan industri Jerman per Februari, dan data mobil penumpang baru di Inggris periode Maret.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular