
Bos IMF: Dunia Sekarang Dalam Resesi
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 April 2020 20:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) yang makin meluas membuat dunia kini tengah berada dalam resesi. "Kami menyatakan bahwa dunia sekarang dalam resesi," ujarnya saat berbicara dengan CNBC Internasional Sabtu (28/3/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, ada dua hal yang menentukan panjang dan dalamnya resesi. Pertama penyebaran virus dan kedua memiliki respons terkoordinasi dan efektif terhadap krisis ini.
Dirinya meminta kepada semua pemimpin di dunia untuk bersama-sama mengalahkan virus ini. Jika tidak dilakukan dengan kompak menurutnya negara manapun tak akan mampu keluar dari corona."Kita seharusnya tidak jalan, dengan langkah-langkah kecil, padahal kita tahu ini krisis yang besar," imbuhnya.
Kristalina menerangkan jika sebelumnya tidak pernah melihat ekonomi dunia dalam keadaan seperti ini. "Sekarang yang harus kita lakukan, bagaimana merevitalisasi itu, ini jadi topik penting lain," jelasnnya.
Sebelumnya, IMF mengaku akan mengucurkan pinjaman hingga US$ 1 triliun atau Rp 16.000 triliun untuk membantu sejumlah negara dari dampak kemanusiaan akibat corona. Bantuan ini dikhususkan untuk negara berkembang yang menjadi anggota IMF.
Tidak hanya itu, IMF menyatakan akan memberi bantuan pembiayaan utang dan instrumen keuangan lainnya dengan cepat kepada anggota-anggotanya yang membutuhkan. Serta akan mengeksplorasi opsi tambahan untuk membantu anggota yang mengalami kekurangan valuta asing.
"Masalah-masalah ini akan dibahas oleh Dewan Eksekutif IMF dalam beberapa minggu mendatang dengan maksud untuk membawa paket langkah-langkah yang kuat untuk pertimbangan IMFC di Pertemuan Musim Semi. Tujuan bersama kami adalah membuat respons krisis IMF semakin efektif dalam membantu para anggotanya mencapai pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat," ungkap IMF.
(roy/roy) Next Article IMF Siap Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 0,1-0,2%
Lebih lanjut dirinya mengatakan, ada dua hal yang menentukan panjang dan dalamnya resesi. Pertama penyebaran virus dan kedua memiliki respons terkoordinasi dan efektif terhadap krisis ini.
Dirinya meminta kepada semua pemimpin di dunia untuk bersama-sama mengalahkan virus ini. Jika tidak dilakukan dengan kompak menurutnya negara manapun tak akan mampu keluar dari corona."Kita seharusnya tidak jalan, dengan langkah-langkah kecil, padahal kita tahu ini krisis yang besar," imbuhnya.
Sebelumnya, IMF mengaku akan mengucurkan pinjaman hingga US$ 1 triliun atau Rp 16.000 triliun untuk membantu sejumlah negara dari dampak kemanusiaan akibat corona. Bantuan ini dikhususkan untuk negara berkembang yang menjadi anggota IMF.
Tidak hanya itu, IMF menyatakan akan memberi bantuan pembiayaan utang dan instrumen keuangan lainnya dengan cepat kepada anggota-anggotanya yang membutuhkan. Serta akan mengeksplorasi opsi tambahan untuk membantu anggota yang mengalami kekurangan valuta asing.
"Masalah-masalah ini akan dibahas oleh Dewan Eksekutif IMF dalam beberapa minggu mendatang dengan maksud untuk membawa paket langkah-langkah yang kuat untuk pertimbangan IMFC di Pertemuan Musim Semi. Tujuan bersama kami adalah membuat respons krisis IMF semakin efektif dalam membantu para anggotanya mencapai pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat," ungkap IMF.
(roy/roy) Next Article IMF Siap Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 0,1-0,2%
Most Popular