
Update: Bursa Asia Masyoritas Merah, Masih Karena Efek Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di Asia Pasifik di perdagangan akhir pekan, Jumat (3/4/2020) sebagian besar melemah karena kekhawatiran atas dampak ekonomi dari pandemi virus corona cenderung bertahan.
Sementara itu, survei swasta yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan sektor jasa China menyusut lebih lanjut pada bulan Maret turut membebani sentimen.
Indeks Pembelian Manajer layanan Caixin/Markit berada di 43 menyusul rekor terendah 26,5 pada Februari. Angka PMI di bawah 50 mengindikasikan kontraksi, sementara angka di atas level tersebut menandakan ekspansi. Dikutip dari Reuters.
Kekhawatiran atas dampak ekonomi dari pandemi virus corona, yang telah mengguncang pasar dalam beberapa pekan terakhir, terus membebani sentimen investor.
Sejauh ini, lebih dari 1 juta orang telah terinfeksi virus corona di seluruh dunia sementara setidaknya 53.000 meninggal dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Saham China Daratan bervariasi pada awal perdagangan, dengan komposit Shanghai turun sekitar 0,3% sementara komposit Shenzhen sebagian besar datar. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,69%.
Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,33% sementara indeks Topix menguat 0,61%. Indeks Kospi Korea Selatan juga naik 0,48%. Sementara itu, saham di Australia tergelincir, dengan S&P/ASX 200 turun 0,36%.
Di pagi hari ini futures Wall Street pada pukul 09:55 WIB terkonsolidasi, indeks Dow Jones futures turun 0,8% pada 21.105, S&P 500 melemah 0,76% menjadi 2.498 sedangkan Nasadq 100 naik 0,6% ke 7.584.
Sementara dari bursa Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini pukulu 10:00 WIB kembali menguat 1,11% pada 4.582,04, dengan nilai transaksi tercatat 2,15 triliiun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!